Apa Saja Sih Keterampilan Berbahasa Arab?
Dalam mempelajari suatu ilmu baru, kita akan mengenal beberapa keterampilan yang ada pada satu bidang ilmu itu. Salah satunya adalah mempelajari ilmu bahasa. Dalam keterampilan berbahasa, ada dua unsur yang digunakan yaitu logika dan linguistik.
Apa Saja Sih Keterampilan Berbahasa Arab?
Oleh Inka Silvia Masruroh (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Dalam mempelajari suatu ilmu baru, kita akan mengenal beberapa keterampilan yang ada pada satu bidang ilmu itu. Salah satunya adalah mempelajari ilmu bahasa. Dalam keterampilan berbahasa, ada dua unsur yang digunakan yaitu logika dan linguistik.
Unsur logika biasanya terdiri dari isi, bahan, materi dan pengorganisasiannya. Sedangkan linguistik meliputi diksi, pembentukan kata dan kalimat, fonologi dan lainnya.
Keterampilan berbahasa bisa kita artikan sebagai kemampuan dan kecekatan kita dalam menggunakan bahasa. Arti kata terampil dan cekatan sendiri adalah kepandaian seseorang melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang melakukan sesuatu dengan cepat dan hasilnyasalah maka tidak bisadikatakanterampil.
Begitu juga dengan seseorang yang melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat dalam penyelesaiannya, maka juga tidak bisa disebut sebagai orang yang terampil (Soemarjadi, 1991:2).
Dalam tuturan bahasa arab, keterampilan berbahasa disebut dengan Al–Maharat Al– Lughowiyah. Maharat yang berarti keterampilan dan Lughowiyah berarti bahasa. Ada empat keterampilan yang dipelajari dalam bahasa arab:
1. Maharah Istima’ (Keterampilan Mendengar)
Maharah ini adalah keterampilan dasar yangharus didapat pertama kali oleh seorang pembelajar bahasa. Karena mendengar adalah sarana pertama yang digunakan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya. Seperti seorang anak kecil, sarana pertama kali yang mereka gunakan untuk bisa menirukan bahasa ibu mereka adalah dengan media mendengar. Entah mendengar dari percakapan oran tua, saudara ataupun lingkungan sekitar.
Dari keterampilan mendengar, seseorang akan mengenal kosa kata — kosa kata baru yang belum mereka ketahui. Mencerna bentuk-bentuk tarkib dalam percakapan bahasa arab dan memahami perubahan-perubahan kata yang disebabkan oleh bedanya latar waktu yang digunakan.
- Maharah Kalam (Keterampilan Berbicara)
Setelah cakap dalam keterampilan mendengar, biasanya seorang pembelajar bahasa akan memulai kalam (berbicara). Dengan kosa kata yang sudah mereka dapatkan, mereka akan mengembangkan dalam bentuk kalimat dan akhirnya menjadi satu ungkapan yang utuh yang dapat memahamkan lawan bicaranya.
- Maharah Qiro’ah (Keterampilan Membaca)
Maharah ini ada pada tingkatan ketiga dalam keterampilan berbahasa arab. Karena Maharah Qiro’ah harus didasari dengan kalam dan istima’. Seseorang akan merasa kesulitan membaca jika tidak dimulai dengan keterampilan mendengar dan berbicara. Dalam artian, faktor utama seseorang kesulitan dalam membaca adalah belum sempurnanya pemahaman dia dengan mendengar dan menulis.
- Maharah Kitabah (Keterampilan Menulis)
Dan maharah yang terakhir adalah maharah kitabah. Setelah keterampilan yang tiga di atas, tujuan yang diharapkan dalam berbahasa arab adalah seseorang dapat menulis dengan bahasa arab yang benar. Dapat dipahami, sesuai dengan kaidah bahasa arab dan dapat memberi suatu masukan yang baru kepada pembaca atau pembelajar bahasa arab sendiri.
Recent Posts
- Mahasiswa FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Adu Kreativitas di Lomba Esai, Kritisi Dunia Pendidikan yang Makin Canggih!
- FITK Gelar Review RPP Kurikulum Prodi dengan Pendekatan OBS Adaptasi dari Permendikbud No. 53 Tahun 2023
- Membangun Sikap Kenegarawanan Pengurus OMIK FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
- PPAW FITK UIN Malang Koordinasi untuk Optimalkan Pengelolaan Keuangan Jurnal
- UP UKMPPG Bacth 1 Tahun 2024 di LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Berjalan Lancar dan Optimal, Penyelia: LPTK Lain Bisa Meniru