Bahasa Arab Itu Asyik, Belajar Sambil Bermain
Sejauh ini belajar bahasa Arab masih kurang diminati masyarakat jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang lain. Hal ini karena pada umumnya bahasa Arab tidak menggema dalam lingkungan kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu adanya suasana yang dapat menumbuhkan minat siswa yang lebih dalam belajar bahasa arab.
Bahasa Arab Itu Asyik, Belajar Sambil Bermain
Oleh Dina Maslahah (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Sejauh ini belajar bahasa Arab masih kurang diminati masyarakat jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang lain. Hal ini karena pada umumnya bahasa Arab tidak menggema dalam lingkungan kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu adanya suasana yang dapat menumbuhkan minat siswa yang lebih dalam belajar bahasa arab. (Ahmad Jafar, M.Pd)
Salah satunya adalah dengan metode permainan. Lewat permainan, mereka bisa belajar bahasa arab dengan menyenangkan. Namun perlu diingat, belajar sambil bermain itu bukan hanya sekadar aktivitas bermain itu sendiri, akan tetapi harus mempengaruhi siswa dalam penguasaan bahasa dan dapat membantu siswa mempelajari materi bahasa.
Permainan sangat bagus digunakan sebagai latihan evaluasi dan membantu siswa mengingat materi dengan cara yang menyenangkan serta menghibur. Permainan juga mendorong siswa untuk berinteraksi satu sama lain.
Ada beberapa permainan yang dapat diterapkan di kelas bahasa Arab. Cara bermainnya yaitu guru menyebutkan satu kata bahasa Arab kemudian dilanjutkan ke siswa selanjutnya dan siswa yang terakhir dipersilahkan untuk menulis kata tersebut di papan tulis atau di kertas.
1. Teka Teki
Permainan ini bertujuan untuk melatih siswa memahami pesan lisan sederhana. Adapun cara bermainnya yaitu guru menyiapkan sejumlah teka-teki beserta jawabannya.
Setelah itu, guru memperdengarkan salah satu taka- teki yag telah disiapkan. Bagi siswa yang mengetahui jawabannya diminta menganggkat tangan dan mengemukakan jawabannya. Setelah teka-teki pertama terjawab guru memperdengarkan teka-teki berikutnya dan begitu seterusnya permainan dilakukan. Jika dalam tempo tertentu tidak ada siswa yang menemukan jawaban, guru boleh menunjukkan jawabannya dan langsung meneruskan pada teka-teki selanjutnya.
2. Siapa Dia
Permainan ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam membaca dan bernalar. Adapun cara bermainnya yaitu Guru menyiapkan 2 macam kartu. Kelompok kartu pertamabertuliskan jenis-jenis profesi, sedang kelompok kartu kedua bertuliskan nama tempat kerja sesuai dengan jenis profesi yang ditulis pada kelompok kartu pertama. Setelah itu, guru membagi kartu tentang jenis-jenis profesi pada siswa (kartu kelompok pertama), kemudian mereka diminta untuk membaca kartu tersebut.
Selanjutnya, guru memperlihatkan salah satu kartu bertuliskan tempat kerja (kartu kelompok kedua), kemudian meminta salah satu siswa untuk membaca kartu tersebut. Guru bertanya pada siswa, siapa (profesi apa) yang bekerja di tempat tersebut. Siswa yang membawa kartu bertuliskan profesi yang sesuai mengangkat tangan dan membaca kartunya. Jika jawaban siswa sudah benar, guru melempar perintah kepada siswa-siswa yang lain untuk membuat kalimat yang menjelaskan pekerjaan orang yang disebut pada kartu siswa tadi.
Setelah 2 atau 3 siswa dapat membuat kalimat dengan benar, permainan dilanjutkan pada kartu yang lain.
3. Bertanya dan Menjawab
Permainan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam menulis pertanyaan. Adapun cara bermainnya yaitu Guru menyiapkan kartu kosong berukuran 37 cm sejumlah siswa, kemudian kelas dibagi menjadi 2 kelompok atau kelipatannya (2, 4, 6, dst.) dengan 5 anggota tiap kelompok.
Guru membagikan kartu pada tiap anggota kelompok. Tiap anggota kelompok diminta membuat satu pertanyaan mengenai teks pelajaran yang sedang dipelajari. Dengan demikian, tiap kelompok membuat 5 pertanyaan. Setelah selesai, kartu pertanyaan dari tiap kelompok tersebut diberikan kepada kelompok lain secara silang, dan harus dipastikan bahwa tiap anggota kelompok memperoleh satu pertanyaan.
Tiap anggota kelompok diminta untuk membuat/menulis jawaban dari pertanyaan yang diperolehnya. Guru mengajak siswa membahas setiap pertanyaan dan jawaban dengan diawali dari pembacaaan oleh pemegang kartu. Setelah itu, siswa pemegang kartu diminta untuk menulis pertanyaan dan jawabannya di papan tulis.
Selain permainan-permainan yang telah disebutkan di atas, mungkin guru bisa melakukan inovasi-inovasi permainan lain dalam pembelajaran bahasa Arab agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab.
Recent Posts
- Mahasiswa FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Adu Kreativitas di Lomba Esai, Kritisi Dunia Pendidikan yang Makin Canggih!
- FITK Gelar Review RPP Kurikulum Prodi dengan Pendekatan OBS Adaptasi dari Permendikbud No. 53 Tahun 2023
- Membangun Sikap Kenegarawanan Pengurus OMIK FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
- PPAW FITK UIN Malang Koordinasi untuk Optimalkan Pengelolaan Keuangan Jurnal
- UP UKMPPG Bacth 1 Tahun 2024 di LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Berjalan Lancar dan Optimal, Penyelia: LPTK Lain Bisa Meniru