“Zakat bagaikan tonggak utama keuangan dan kunci kemajuan umat islam di era global”, kalimat tersebut merupakan salah satu ranah kajian diskusi saya dengan para pakar zakat internasional, saat mengikuti the 9th ISDEV International Islamic Development Management Conference (IDMAC 2015) di Universiti Sains Malaysia, 8 Desember 2015
Be Global Citizen, Kenalkan Sistem Terbaru Manajemen Zakat Produktif Di Kancah Internasional
Oleh M. Khoirul Fahmi (Mahasiswa ICP Pendidikan Agama Islam Semester 8)
Ini adalah pengalaman pertama kalinya bagi saya untuk menginjakkan kaki di negara Malaysia. Bukan sekedar jalan-jalan atau traveling, tapi saya juga berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian berupa paper di acara konferensi internasional, yang diselenggarakan oleh pusat pengembangan Islam (ISDEV) di USM Malaysia, terletak di pulau Penang, sekitar 5 jam dari Kuala Lumpur.
Di kampus inilah, saya mengikuti konferensi selama 2 hari pada tanggal 8 sampai 9 Desember 2015. Adapun tema besar tahun ini yakni tentang Islamic Asset Management, suatu kajian diskusi yang menekankan pada langkah solutif terhadap problematika aset Islam dunia dan usaha nyata dalam pengelolaan zakat, infaq, sadaqah, waqaf, bank syariah dan lain-lain. Problematika yang hangat untuk diperbincangkan, sehingga perlunya pengelolaan zakat yang terbaru, inovatif dan implementatif, karena melihat tantangan Islam kedepan yang begitu komplek dalam menghadapi kompetisi ekonomi dunia.
Adapun makalah yang saya tulis yakni tentang program Sabilillah Entrepreneur Institute (SEI), pelatihan bagi mustahiq dibawah bimbingan LAZIS Sabilillah Malang. Program pelatihan yang didesain untuk mencetak para mustahiq sukses yang mempunyai daya inovatif dan kreatifitas tinggi, sehingga kedepan mereka mampu menjadi manusia independent secara ekonomi. Dan Alhamdulillah, pada konferensi bergengsi tersebut, saya memperkenalkan kepada para pakar zakat internasional tentang sistem terbaru pengelolaan zakat produktif agar diakui, diimplementasikan serta dikembangkan oleh pengelola zakat seperti LAZIS, BAZIS, LAZ di seluruh dunia. Harapannya, upaya inovatif terhadap pengelolaan zakat mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian Islam dalam menghadapi kompetisi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan hingga pemerintahan.
Usai diseminasi penelitian, saya berkesempatan untuk transit di Singapura, negara yang begitu bersih dan modern membuat saya betah untuk berlama-lama disana. Namun karena waktu yang terbatas sekitar 19 jam di Singapura, saya hanya bisa mengunjungi Merlion Park (jantung kota Singapura) serta Chinatown (kota orang Cina). Alhamdulillah, perjalanan saya diberikan kelancaran oleh Allah SWT. Saya tiba di tanah air dari bandara Changi Airport menuju bandara Juanda Surabaya tercinta dengan kondisi yang sehat dan selamat. Semoga bermanfaat!