Belajar Bahasa Arab di Alam
Belajar bahasa Arab tidak harus di dalam kelas saja. Bisa dilakukan dimanapun termasuk di alam terbuka. Pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) adalah kegiatan menyampaikan suatu pelajaran di luar kelas, sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar berlangsung di luar kelas atau di alam bebas. Outdoor Study pada
Belajar Bahasa Arab di Alam
Oleh Indah Fauziya (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Belajar bahasa Arab tidak harus di dalam kelas saja. Bisa dilakukan dimanapun termasuk di alam terbuka. Pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) adalah kegiatan menyampaikan suatu pelajaran di luar kelas, sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar berlangsung di luar kelas atau di alam bebas. Outdoor Study pada dasarnya merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang telah dirancang dan dikembangkan oleh pendidik yang merupakan perpaduan antara belajar di dalam kelas dan belajar di luar ruangan kelas serta bertujuan untuk mengarahkan siswa ketika belajar di luar ruangan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar atau alam terbuka.
Pembelajaran di luar kelas lebih menarik minat belajar siswa. Dengan belajar di luar kelas, siswa akan mendapatkan suasana baru. Biasanya yang melakukan pembelajaran seperti ini adalah pelajaran- pelajaran yang berhubungan dengan alam langsung, seperti ilmu pengetahuan alam (IPA). Padahal pelajaran lain juga bisa menerapkannya, tidak terkecuali pelajaran bahasa arab. Karena di mana saja kita bisa melakukan interaksi pembelajaran. Sebab, indra manusia untuk menyerap ilmu itu tidak hanya kedua mata, tetapi semua indra yang dimilikinya, seperti telinga, mata, mulut, rasa, dan lain-lain. Semakin banyak indra yang digunakan untuk merekam dan menyerap ilmu pengetahuan, maka akan semakin mantap dan melekat dalam otak siswa. Karena itu, salah satu pembelajaran yang banyak melibatkan indra siswa untuk menyerap ilmu pengetahuan adalah belajar di alam.
Contohnya jika guru ingin mengajarkan warna dan benda- benda ciptaan Allah, maka tekniknya siswa diajak ke alam. Di alam inilah guru bisa mengajak siswa untuk membaur dengan alam sambil belajar bahasa Arab. Ini daun, ini pohon, ini bunga, ini buah, itu rumput, daun warnanya hijau, dan lain sebagainya dilafalkan dalam bahasa Arab. Siswa dituntut untuk bisa mengucapkan, merasakan, mengalami, melihat benda secara langsung, mendengar, menulis, dan melakukan interaksi tentang alam dengan bahasa Arab. Setelah siswa memahami materi tentang alam dalam bahasa Arab, maka guru mengajak siswa ke dalam kelas untuk mencatat berbagai pengalaman dalam bahasa Arab.
Dengan demikian siswa dapat menggali bahasa Arab lewat media alam. Penekanan strategi ini adalah pembelajaran berbasis media dan kontekstual. Selain mengajarkan warna dan benda-benda ciptaan Allah, semua materi bahasa arab bisa diajarkan di luar kelas. Karena pergantian suasana belajar itu perlu. Suasana baru menjadikan siswa bersemangat mengikuti pelajaran dan kesan sulit belajar bahasa arab berkurang.
Tulisan ini telah dimuat di: https://www.kompasiana.com/indahfauziah/5de4ee69097f3645111a4 ab2/belajar-bahasa-arab-di-alam
Recent Posts
- Mahasiswa FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Adu Kreativitas di Lomba Esai, Kritisi Dunia Pendidikan yang Makin Canggih!
- FITK Gelar Review RPP Kurikulum Prodi dengan Pendekatan OBS Adaptasi dari Permendikbud No. 53 Tahun 2023
- Membangun Sikap Kenegarawanan Pengurus OMIK FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
- PPAW FITK UIN Malang Koordinasi untuk Optimalkan Pengelolaan Keuangan Jurnal
- UP UKMPPG Bacth 1 Tahun 2024 di LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Berjalan Lancar dan Optimal, Penyelia: LPTK Lain Bisa Meniru