Chalenge In Education Towards the Realization of Asean Community 2015

ASEAN Community 2015 disetujui oleh 10 (sepuluh) anggota ASEAN yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapore, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja. Tujuan dari komunitas ini adalah untuk mencapai “Satu Visi, Satu Identitas, dan Satu Komunitas” untuk mampu menjadi satu kesatuan dan dasar produksi, sebuah kompetisi ekonomi daerah yang tinggi, wilayah pembangunan ekonomi yang merata, dan kawasan yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam ekonomi global, yang akan memungkinkan untuk bersaing sebagai blok dengan seluruh dunia.

Berkaitan dengan hal tersebut, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai fakultas yang mendukung internasionalisasi Universitas sebagai salah satu program utama perlu mengadakan seminar internasional sehingga mampu menambah wawasan lebih luas terutama tentang perkembangan pendidikan Islam tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia Internasional serta mengenai topik yang dibahas dan menemukan suatu pemecahan. Dalam hal ini, seminar internasional merupakan kegiatan yang memiliki lingkup yang sangat luas dan harus melibatkan banyak pihak yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Seminar Internasional yang dilaksanakan oleh FTIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang lebih bersifat untuk umum dengan mengundang seluruh civitas akademika FITK, dan mahasiswa ICP FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam seminar ini Dr. Nardirsyah Hosen, Ph.D dari University of Wollongong Australia memaparkan 10 universitas terbaik di tingkat ASEAN, hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan persaingan yang akan kita hadapi di ASEAN Community 2015. Peringkat pertama adalah NUS University Singapore, disusul Malaysia, dan Indonesia hanya menduduki tempat ke 8 yaitu Universitas Indonesia.

Selanjutnya, apa sajakah yang harus kita persiapan menghadapi ASEAN Community 2015 ke depan, dan tantangan apa saja yang akan muncul:

  1. Pertama adalah language problem/ permasalahan bahasa. Kebanyakan negara yang tidak memakai bahasa inggris sebagai bahasa utama atau bahasa keduanya mengalami perkembangan yang tidak begitu pe sat. Kita lihat negara tetangga kita Malaysia yang telah menggunakan Bahsa Inggris sebagai bahasa keduanya dan sebagai bahasa kedinasan di instasi pemerintahan, sementara bahasa kedua kita adalah bahasa daerah.
  2. Yang kedua adalah networking. Perlu adanya kerjasama, link dengan berbagai universitas atau opportunity2 yang berhubungan dengan karier kalian. Bisa melalui twitter ataupun facebook. Cobalah follow para professor atau tokoh-tokoh penting, jangan hanya jadikan media sosial sebagai ajang curhat semata.
  3. Yang terakhir adalah experience, sebelum kalian terjun di dunia kerja dan meraih karier dan cita-cita yang kalian impikan. Sedari sekarang carilah pengalaman lain di luar kampus dan beberapa part time job mungkin untuk menambah pengalaman dan pengetahuan, yang hal itu sangat penting di masa depan.

Narasumber ke dua dalam seminar ini adalah Prof Kharuddin Aljuneid (NUS University, Singapore), beliau menyampaikan bahwa berbicara mengenai ASEAN Community 2015, kita tidak lepas dari pembicaraan berbagai negara yang ada di dalamnya, Indonesia, Malaysia, Singapore, and etc. Salah satunya adalah Singapore, meskipun penduduknya tak lebih banyak dari kota medan namun mempunyai perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Ada beberapa kriteria yang harus dicapai untuk menghadapi ASEAN Community 2015 ini, utamanya menjadi Excellent, karena jika kita  telah menjadi excellent maka mudahlah jalan kita dalam menggapai cita-cita:

  1. Excellent culture, hal yang paling awal adalah budaya yang baik, sepintar apapun kalian tapi tidak berbudaya maka tak berguna, dari hal yang sangat kecil seperti sampah telah menjadi perhatian yang utama di Singapore, maka contohlah hal ini.
  2. Life in Bright, hiduplah dalam prestasi, jika kalian mampu selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal, dalam hal ujian, mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Maka mudahlah cita-cita kalian akan tercapai.
  3. Global Vision, kalian harus memiliki visi ke depan yang luas. Jangan hanya berfikiran sempit hanya dalam kota kalian saja, hidup mati di Malang misalnya, Think out of the box
  4. Be confident, hal ini penting karena ketika kalian telah percaya diri pada diri kalian maka segala hal yang kalian lakukan akan mendapatkan hasil yang baik.
  5. Put Politics down and ethic up, meskipun sekarang Indonesia sedang hangat-hangatnya membicarakan politik, namun sebagai mahasiswa, politik bisa membuat kalian bodoh, sebagai seorang akademisi tinggikan etik/moral kalian untuk menggapai cita-cita.

Related posts

FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Gelar Workshop IKM: Prof. Nur Ali Perkuat Positive Mindset dan Kemampuan Literasi Para Guru dan Praktisi Pendidikan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah/Sekolah

by anggauin
1 year ago

Bimtek Penulisan Skripsi Jadi Pendorong Ciptakan Karya Tulis yang Orisinil

by adminfitk
6 years ago

Quo Vadis Kurikulum PAI: Dilema, Tantangan dan Masa Depan

by anggauin
1 month ago
Exit mobile version