Eksistensi Bahasa di Era Globalisasi
Bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia pada umumnya. Sebab dengan bahasa seseorang dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Mulai dari komunikasi antar keluarga, masyarakat, bahkan hingga kehidupan bernegara.
Eksistensi Bahasa di Era Globalisasi
Oleh Inka Silvia maruroh (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia pada umumnya. Sebab dengan bahasa seseorang dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Mulai dari komunikasi antar keluarga, masyarakat, bahkan hingga kehidupan bernegara.
Belakangan ini, eksistensi bahasa menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan. Bahasa menjadi suatu budaya yang harus dilestarikan keberadaannya. Guna untuk pengembangan skill pada diri sendiri, menambah wawasan dengan keberagaman mempelajari bahasa dan hal lain yang menunjang pada peningkatan kualitas diri. Dan dengan seperti ini, bahasa seakan-akan menjadi momok penting yang harus mereka kuasai. Dan ini memang betul adanya. Dengan bahasa seseorang akan menguasai dunia.
Memperkaya dan mengembangkan keterampilan berbahasa, harus terlatih dengan baik dan teratur dalam pengajarannya. Sebab seseorang dapat dilihat kemampuan intelektualnya dengan perantara bahasa yang dia gunakan. Apakah bahasa yang dia gunakan tertata ataupun sebaliknya. Dan dengan kemampuan bahasa yang dimiliki, seseorang mampu untuk mengekspresikan pemikirannya sesuai konteks yang tepat ketika berbicara.
Menjadi seorang pelajar bahasa yang berdomisili di kalangan bangsa Indonesia, menjadikan kita untuk terlebih dahulu mengedepankan bahasa yang kita miliki, yaitu bahasa Indonesia. Karena bahasa merupakan salah satu cerminan dari suatu bangsa. Dan tahun belakangan ini, eksistensi pelajar terhadap bahasa Indonesia sendiri cenderung menurun. Mereka lebih senang jika mempelajari dan mengembangkan bahasa asing yang mereka tekuni. Seperti, bahasa Inggris, bahasa mandarin, dan bahasa arab.
Bahasa arab juga merupakan bahasa internasional yang banyak digunakan oleh banyak negara. Dan tidak dipungkiri, jika pelajar bahasa arab juga sebanding dengan peminat bahasa asing yang sangat populer, yaitu bahasa inggris. Pelajar bahasa arab dari bangsa indonesia, memang harus lebih menekuni apa yang dia inginkan dari mempelajari bahasa arab. Namun tetap saja, kewajiban untuk menjaga warisan atau adat yang mereka miliki adalah sebuah keharusan. Dengan artian, meskipun setiap hari mereka selalu bergelut dengan pembelajaran bahasa arab, mereka harus tetap melestarikan budaya berbahasa Indonesia di lingkungan mereka.
Artikel sudah pernah dipublikasikan di https://www.kompasiana.com/inkasilviamasruroh/5d713066097f3654e61687a2/eksistensi-bahasa-di-era-globalisasi
Recent Posts
- Desiminasi Magang PBA: Potret Kreativitas Mahasiswa PBA 2021
- Luar Biasa, Tingkat Kelulusan PPG Daljab Batch 1 Tahun 2024 LPTK UIN Malang Capai 98,3 Persen
- Mahasiswa FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Adu Kreativitas di Lomba Esai, Kritisi Dunia Pendidikan yang Makin Canggih!
- FITK Gelar Review RPP Kurikulum Prodi dengan Pendekatan OBS Adaptasi dari Permendikbud No. 53 Tahun 2023
- Membangun Sikap Kenegarawanan Pengurus OMIK FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang