FITK NEWS – Ada yang istimewa pada Sosialisasi Yudisium, Pembekalan Wisuda dan Riyadhah Kubra yang digelar oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang sore tadi, (27/3). Sebab calon wisudawan yang akan diwisuda besok (28/3) tak hanya terdiri atas para mahasiswa kelas reguler namun juga program Dual Mode System (DMS) untuk guru non Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan FITK Dr Hj Sulalah MAg dalam sambutannya menuturkan, yudisium kali ini diikuti oleh 168 calon wisudawan. Rinciannya 32 orang dari Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), 4 orang Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (PIPS), 4 orang Pendidikan Bahasa Arab (PBA), 6 orang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan 122 orang DMS.

”Lebih dari 71,90 persen calon wisudawan dari kelas reguler lulus tepat waktu. Artinya tidak melebihi semester delapan. Sementara dari program DMS, 100 persen bisa lulus tepat waktu,” kata Sulalah.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang AUPK FITK  Dr H Wahidmurni MPd menambahkan calon wisudawan terbaik untuk masing-masing jurusan, di antaranya Ahmad Dian Makhrus dari jurusan PAI, Abdullah Fatih (PBA), Mufidatul Azizah (PGMI), dan Retno Reriyanto (PIPS). Untuk calon wisudawan penghafal Alquran 30 juz disabet oleh Abdullah Fatih (PBA).

Masih kata Wahid, untuk skripsi berbahasa Arab terbaik dari jurusan non bahasa diraih oleh Abdurrahman Sofyan (PAI). Kemudian terbaik dari program DMS disabet M. Dwi Cahyono.

Dekan FITK Dr H. Nur Ali MPd mengimbau setelah diwisuda, calon wisudawan harus lebih serius mengemban tugas sebagai pengajar. Artinya mengajar tak hanya berorientasi pada target jam, namun lebih pada tanggung jawab untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa. ”Tentunya harus disertai keikhlasan agar ilmu yang diajarkan kepada siswa lebih bermanfaat,” ujarnya.                           

Dia juga menginformasikan, sekitar Agustus mendatang akan digelar konferensi pendidik ASEAN di UIN Maliki Malang. Pesertanya dari puluhan kampus di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura. (dw/gung)