FITK Targetkan Tambah Lima Guru Besar Tahun Ini 

FITK NEWS – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menargetkan akan menambah lima guru besar lagi tahun ini. Untuk mencapai target tersebut,  pihak fakultas mengambil langkah strategis yaitu membina para dosen yang sudah mempunyai kualifikasi dan memenuhi syarat administrasi. Pembinaan tersebut dilakukan dalam Focus Group Discussion (FGD) percepatan guru besar yang dilaksanakan pagi tadi, (17/6) di Meeting Room, Gedung Megawati. Hadir sebagai narasumber dalam acara ini Kasubdit Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Ditejen Pendidikan Islam Ruchman Basori.  

Dekan FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd mengatakan, saat ini FITK sudah memiliki total 147 dosen yang terdiri dari 13 guru besar, 29 Lektor Kepala, 42 Lektor dan sisisnya berpangkat asisten ahli. “Kami memiliki target akan menambah lima guru besar lagi tahun ini”, ujar Prof Nur Ali.

Sementara Ruchman Basori yang didapuk sebagai narasumber menjelaskan dengan lahirnya Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 7 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 856 tentang Penilaian Angka Kredit Lektor Kepala dan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama akan memacu civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk mempercepat guru besar.

Dalam kesempatan tersebut Ruchman menegaskan, program penelitian dengan keilmuan dan bidang tugas dosen harus disinergikan sebab akan sangat bermanfaat untuk  memenuhi syarat khusus jurnal bereputasi internasional,” tegas Ruchman.

Tak hanya itu, anggota Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) PBNU ini melanjutkan hal lain yang tak kalah penting adalah mensosialisasikan sistem PAK LK/GB kepada dosen dan tenaga kependidikan dengan baik termasuk mengalokasikan anggaran untuk penulisan jurnal bereputasi internasional sebagai syarat khusus.  

“Menyelenggarakan pelatihan menulis jurnal bereputasi internasional, dari mulai pendampingan sampai terbit juga perlu dilakukan, kalau perlu para dosen yang telah memenuhi persyaratan secara adminsitratif di karantina untuk menghasilkan minimal 1 jurnal bereputasi internasional sebagai syarat khusus menjadi professor,” kata Alumni UIN Walisongo ini.

Dia juga meminta kepada pimpinan PTKI untuk mempermudah dan mempercepat Birokrasi Kepegawaian untuk mendukung percepatan guru besar dengan tetap berpedoman pada mutu.

Sekadar informasi, setelah FGD, kegiatan disambung diskusi dengan Tenaga Kependidikan UIN Malang yang dipandu oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan Dr. Ilfi Nur Diana, M.Si, didampingi Kepala Biro AUPK, Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M. Pd. 

Ilfi Nurdiana mengaku jika pelayanan karir dosen di UIN Malang telah dilakukan dengan maksimal. Namun demikian, perlu diimbangi dengan pemahaman regulasi-regulasi terbaru termasuk soal guru besar rumpun ilmu agama yang kini dinilai dan ditetapkan oleh Kemenag. Hadir dalam dua kegiatan FGD adalah Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Malang Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag, Ketua LP2M Prof. Dr. H. Agus Maimun,M.Pd sejumlah Kabag dan Kasubbag dilingkungan UIN Malang dan pejabat lainnya.

Related posts

Spirit Belajar Penuh Energizer Awali Perkuliahan Materi PPL 1 (RPP 2) Mahasiswa Batch 3 Prodi PPG LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

by anggauin
2 years ago

Ratusan Lulusan Hadiri Pertemuan Alumni  

by Agung Prasetiyo
2 years ago

LPTK UIN Malang Gelar FGD, Samakan Persepsi Tata Kelola Penyelenggaraan PPG Daljab 2024

by Agung Prasetiyo
5 months ago
Exit mobile version