FITK NEWS – Kegiatan Guest Lecturer Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang berlangsung hari ini (12/6) menekankan “Kiprah dan Tantangan Guru Pendidikan Agama Islam di Era Society 5.0”.

Kaprodi PAI Mujtahid, M.Ag menyampaikan tentang pentingnya mengikuti perkembangan teknologi sehingga mahasiswa PAI dapat mengikuti perkembangan zaman di era society 5.0. Ia juga menegaskan ada lima tipologi mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah-Pulang), Kura-kura (Kuliah Rapat), kunang-kunang (Kuliah-Nangkring), kuda-kuda (Kuliah-Dagang) dan kutu kupret (Kuliah Tugas – Kuliah Presentasi). “Coba direnungkan, kalian masuk di tipe yang mana”, kata pria asal Lamongan tersebut.

Sementara Dr. Muhammad Walid, MA, Wakil Dekan Bidang Akademik FITK, membuka acara dengan menyoroti peluang yang ditawarkan oleh program Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang memungkinkan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan lintas prodi dan lintas kampus. Hal ini menuntut mahasiswa untuk proaktif dalam mencari informasi terkait MBKM agar tetap relevan dalam dunia pendidikan saat ini.

Sebagai narasumber, Dr. Saiful Amien, M.Pd memaparkan evolusi pengetahuan manusia dari Era Society 1.0 hingga 5.0, dengan penekanan pada integrasi antara dunia fisik dan virtual dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik. Namun, ia menegaskan pentingnya manusia tetap sebagai pengendali utama dalam pemanfaatan teknologi secara maksimal.

Diskusi juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh guru PAI, termasuk kesenjangan digital, rendahnya literasi digital, perubahan peran guru, volume informasi yang besar, distraksi digital, perubahan norma sosial, dan kesenjangan generasi.

Wakil Dekan Fakultas Agama Islam UMM tersebut mendorong mahasiswa PAI untuk meningkatkan kompetensi dan literasi digital serta memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

“Selain menjadi pendidik, guru PAI dapat memainkan peran beragam sebagai motivator, konselor, fasilitator, mentor, asesor, inovator, kolaborator, sekaligus inspirator”, ujarnya. (pai/gung)