FITK NEWS – Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd terus berkiprah di level internasional. Guru besar Manajemen Pendidikan Islam tersebut menjadi salah satu narasumber dalam Ajang International Asia-Europe Teacher Education Forum pada 23-24 oktober 2024 yang dilaksanakan oleh Fakulti Pengajian Pendidikan, University Putra Malaysia (UPM).
Dalam kesempatan tersebut Prof Nur Ali menyampaikan idenya tentang Educational Innovation For Achieving Quality Education In The Faculty Of Education. Menurutnya universitas memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) ke-4, yang bertujuan untuk memastikan akses pendidikan di semua tingkatan, meningkatkan literasi, dan mengembangkan keterampilan untuk pekerjaan. Melalui kurikulum adaptif, pengajaran berbasis riset, serta kolaborasi dengan sektor swasta dan organisasi non-profit, universitas dapat meningkatkan relevansi pendidikan dengan tantangan dunia nyata. “Keterlibatan komunitas juga menjadi aspek penting dalam mendukung pengembangan pendidikan yang berkelanjutan, termasuk melalui kegiatan literasi lintas agama”, ujar Prof Nur Ali saat presentasi.
Selain itu, Prof Nur Ali menambahkan strategi universitas dalam menyelaraskan prioritas SDG mencakup integrasi konsep keberlanjutan dalam kurikulum dan peningkatan kapasitas pendidik. Fakultas pendidikan berperan dalam melatih guru untuk mengajarkan prinsip SDG, baik secara teoritis maupun praktis, serta memastikan mahasiswa memahami prinsip-prinsip keberlanjutan dan memiliki keterampilan memecahkan masalah yang diperlukan untuk masa depan.
Ia menambahkan, berbagai inisiatif telah dilakukan, seperti pengembangan kurikulum yang menggabungkan prinsip-prinsip SDG dan pendidikan moderasi beragama. Universitas juga berupaya mendorong kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain untuk mengatasi tantangan dalam pendidikan, seperti kurangnya sumber daya dan kesulitan beradaptasi dengan pendekatan berbasis SDG. Kegiatan seperti dialog lintas agama juga perlu diperkenalkan untuk memperkuat pemahaman dan toleransi antaragama.
Endingnya, pria asal Lamongan tersebut menyoroti jika visi untuk masa depan pendidikan tinggi adalah menjadikan universitas sebagai pusat inovasi yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mempraktikkan keberlanjutan. Dengan mengintegrasikan SDG ke dalam kurikulum, mengembangkan kepemimpinan mahasiswa, dan memberikan pengalaman belajar yang inklusif dan praktis, universitas diharapkan dapat mencetak pemimpin masa depan yang tidak hanya terampil tetapi juga beretika, siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada masyarakat yang berkelanjutan.