Al-Quran adalah kalamullah, kitab bagi umat Islam yang didalam-Nya berisi bimbingan dan arahan kepada umat nabi Muhammad SAW sesuai dengan syariat agama Islam. Dituliskan dan di ucapkan dalam bahasa Arab. bukanlah bahasa semua umat atau bangsa yang berbahasa Arab, tapi di pakai dan digunakan serta di pelajari bagi

Kemampuan Membaca Al-Qur’an Berperan dalam Maharoh Qiro’ah

Oleh Gesbi Rizqan Rahman Arief (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)

 

Al-Quran adalah kalamullah, kitab bagi umat Islam yang didalam-Nya berisi bimbingan dan arahan kepada umat nabi Muhammad SAW sesuai dengan syariat agama Islam. Dituliskan dan di ucapkan dalam bahasa Arab. bukanlah bahasa semua umat atau bangsa yang berbahasa Arab, tapi di pakai dan digunakan serta di pelajari bagi semua kaum atau bangsa didunia yang beragama Islam. Maka begitu erat pengaruh al-Qur’an terhadap pelafalan kalimat-kalimat Arab sehingga sangatlah berpengaruh pada pembelajaran bahasa Arab sendiri. Membaca Al-Quran ataupun membaca teks Arab dalam pembelajaran maharoh Qiraah bahasa Arab sendiri memiliki titik pusat pekerjaan yang sama yaitu membaca. Menurut The Liang Gie,2000:5, membaca memiliki arti serangkaikan kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan penuh perhatian untuk memahami suatu keterangan yang disajikan indera penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda lainnya.

Di MTs Wali Songo sendiri pembelajaran membaca Al-Qur’an di dapatkan ketika pembacaan surat- surat pilihan sebelum memulai pelajaran dan dalam pembelajaran al-qur’an Hadist, sedang pembelajaran bahasa Arab sudah di alokasikan mulai dari kelas VII. Dua mata pelajaran ini akan bermuara pada satu pokok kajian. Yaitu bahasa Arab. Secara analogi seseorang akan dapat membaca Al- Qur’an jika sudah dapat membaca kalimat-kalimat arab beserta susunannya, begitu juga kebalikannya, seseorang akan lebih mudah membaca teks arab ketika orang itu memiliki kemampuan membaca al-Qu’an yang baik.

Walaupun dalam penulisan bahasa antara Al-Qur’an dan teks Qiraah sama-sama berbahasa Arab tapi diantara keduanya tetap memiliki cara pelafalan dengan intonasi yang berbeda. Dan berdasarkan uraian di atas , maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut untuk mengadakan penelitian yang akan tertuang dalam artikel dengan judul “Analisis Kemampuan Membaca Al-Qur’an Terhadap Maharoh Qiro’ah Siswa MTs Wali Songo Krebet Bululawang Malang.

Kemampuan arti bahasa adalah kesanggupan, kekuatan dan kecakapan (WJS Poerdarminta, hl. 628),. Kemampuan adalah daya yang dimiliki dalam diri setiap individu. Dalam hal ini dapat diartikan kemampuan dalam membaca al-Qur’an dengan baik dan benar. Sedang membaca sendiri berasal dari suku kata “baca”, yang memiliki arti memahami isi dari apa yang tertulis atau mengeja dan melafalkan apa yang tertulis (Saidun Fiiddaroini, 2015).dan al-Qur’an sendiri menurut Abdul Hadist di dalam bukunya adalah kalamullah yang mengandung mukjizat, diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang termaktub dalam mushaf-mushaf mutawatir, dan jika membacanya akan dinilai ibadah. Dari kajian diatas menjelaskan dapat ditarik benang merah bahwasanya kemampuan membaca al- Qur’an adalah kesanggupan, kecakapan dan kekuatan seseorang dalam membaca al-Qur’an secara tartil serta memahami dan mengetahui arti ataupun makna yang terdapat dalam bacaan, dan ketika membacanya akan dinilai sebagai ibadah.

Adapun beberapa indikator kemampuan yang dapat di cangkup dalam membaca Al-Qur’an sendiri meliputi :

  1. Kelancaran dan tartil dalam membaca al-Qur’an
  2. Kesesuaian pelafalan huruf sesuai makhrajnya
  3. Ketepatan membaca al-Qur’an sesuai tajwid (Abdul Chaer, 2013)

Lancar dapat diartikan, tidak tersendat sendat, cepat dan fasih dalam pengucapannya, sedang tartil sendiri dapat diartikan, membaguskan penyusunannya sehingga jelas dan memiliki tempo bacaan yang tepat serta berintonasi. Sedang huruf hijaiah yang  keluar tepat pada dengan kaidah tajwid yang baik dan benar.

Tulisan ini telah dimuat di:https://www.kompasiana.com/rizqan/5d9b50a20d82301e3102cf53/ke mampuan-membaca-al-qur-an-berperan-dalam-keterampilan-qiro-ah