Kita tahu ketaatan itu sagat penting bagi apapun dan siapapun. Kalau taat dalam apapun, yaitu seperti layaknya tubuh kita dalam menjalankan tugasnya. Semisal dubur, akan kesakitan apabila tidak taat dalam menjalankan tugasnya yaitu membuang kotoran dari perut manusia, tapi jika menjalankan tugas dengan tertib maka semuanya akan berjalan dengan baik (sehat selalu).
Sedang jika ketaatan itu untuk siapapun yaitu seorang manusia selaku petugas pemakmur bumi tidak menjalankan ketaatan dengan sebaik-baiknya, maka akan muncul akibat sesuatu yang tidak diinginkan bagi manusia itu sendiri. Semisal ada seorang mahasiswa yang ikut perkuliahan ke salah satu dosen yang mengajar di universitasnya, dan mahasiswa itu tidak taat kepada dosennya dalam segala instruksi dari Dosennya maka nilainya pasti tidak akan muncul (diberikan).
Kita sebagai manusia selayaknya taat kepada Allah, Rasul dan pemimpin kita. Kenapa sepeti itu? Taat kepada Allah, Allah adalah tuhan kita dan yang penting dari yang terpenting beliau pemilik jagad raya ini dan wajib bagi kita untuk menyembahnya, Taat kepada Rasul, Rasul karena beliau penyampai pesan dari Allah pemilik semuanya dan beliau diberi oleh Allah buku petunjuk seperti layaknya setiap produk yang di buat oleh manusia pasti ada petunjukanya.
Dan yang terakhir yaitu Ulil Amri (pemimpin kita), kita harus taat juga kepada pemimpin kita karena beliau pemberi kebijakan dalam hidup kita dalam bermasyarakat. Dalam Al Qur’an di sebutkan dalam (QS. An-Nisa’: 59) “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu.” Termasuk juga, seorang istri taat kepada suami, karyawan kepada bos (manager). Wallahu’alam..