Oleh Des. Tini Solihah (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Bahasa asing yang banyak dijumpai di Indonesia adalah bahasa Arab dan bahasa Inggris. Karena bahasa Arab termasuk bahasa asing, ada aturan-aturan tertentu dalam menpelajarinya. Seperti mempelajari struktur bahasanya dan unsur-unsur bahasanya, sehingga usia yang tepat untuk mempelajari kapan anak boleh mempelajari bahasa Arab.
Sejak dalam masih kandungan, janin usia 27 minggu atau 3 bulan organ pendengarannya sudah berfungsi. Seperti mendengar suara ibu dan mendengar suara dari luar perut ibu. Dengan ini sebenarnya ibu bisa memberi rangsangan berupa obrolan-obrolan kecil dan memperkenalkan pada anak bahasa Ibu (bahasa pertama/L1).
Bagaimana dengan bahasa asing atau bahasa Arab misalnya?
Anak batita (bawah tiga tahun)lebih dominan menyerap dan meniru apayang ia lihat dan apa yang ia dengar secara alami. Benar secara alami tapi tanpa mengetahui struktur bahasanya. Dengan artian, mereka berbicara sesuai apa yang mereka dengar saja. Kenapa demikian? Karena mereka hanya menyerap bukan belajar bahasa. Namun, dikhayalyak umum pada saat ibu mengajak bercerita yang bermaksud mengajarkan anak banyak kata. Dan kenyataannya mereka meniru.
Dibandingkan dengan peserta didik yang belajar secara formal, usia anak sekolah dasar misalkan. Mereka diajarkan struktur jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah (جَية اظًُة/جَية فعيًة) yang mana mereka
sudah menguasai bahasa ibu. Tapi bukan suatu kesalahan bagi |
berbicara mengikuti pola tersebut. Selain itu, saat menghafal bentuk dari fiil madhi, fiil mudhori dan fiil amar mereka bisa lebih nyambung.
Dari anggapan-anggapan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mempelajari bahasa asing pada anak sangat dianjurkan ketika anak sudah menguasai bahasa ibu. Tapi bukan suatu kesalahan bagi orangtua yang mengajarkan banyak bahasa kepada anaknya. Hanya saja penulis mengkhawatirkan akan terjadinya speech delay (keterlambatan berbicara). Karena banyaknya input yang masuk ke otak anak hingga ia kebingungan untuk menggunakan bahasa mana yang akan dipakainya.
Tulisan ini telah dimuat di:
https://www.kompasiana.com/destinisolihah2296/5d9866e6097f360 8d507b582/ketepatan-mengajar-anak-bahasa-arab-bahasa-asing