FITK NEWS – Acara pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) yang digelar oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang (22/5) lalu berjalan sukses. Pasalnya, tak hanya ratusan peserta antusias memadati lokasi acara di Gedung Rektorat lantai V, pemateri pelatihan pun juga bukan orang sembarangan dan tentunya sudah ahli di bidangnya. Yaitu KH Imron Jamil, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Kyai Mojo Jombang.
Menurut Dekan FITK Dr H. Nur Ali MPd, tujuan kegiatan ESQ yaitu agar semua Civitas Akademika FITK mampu meningkatkan kedalaman spiritual, keagungan akhak, kematangan profesional dan keluasan ilmu melalui pemahaman makna ibadah shalat. Tentunya supaya bisa berdampak pada kegiatan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kampus.
Dalam pelatihan yang dimulai 14.00 WIB itu, para peserta tak hanya disuguhkan materi yang asyik tetapi sekaligus diminta langsung mempraktikkannya. Terbukti saat baru menyampaikan materi beberapa menit dan berkumandang adzan asar, KH Imron langsung menunda pelatihan sejenak dan mengajak hadirin yang terdiri dari jajaran Dekanat FITK, masing-masing ketua jurusan (kajur), sekretaris jurusan (sekjur) dan ratusan mahasiswa yang mengikuti pelatihan untuk melaksanakan shalat jamaah di Masjid At- Tarbiyah terlebih dahulu.
Apa materi yang disampaikan KH Imron Jamil sehingga para peserta tergugah melakukan shalat berjamaah di masjid? Dalam kesempatan tersebut, KH Imron menyampaikan materi ESQ yang luar biasa dalamnya. Yaitu tentang mencari hasanah dalam kehidupan.
KH Imron Jamil menerangkan untuk mencapai hasanah dalam kehidupan dibutuhkan suatu tekad yang kuat. Yaitu dengan selalu istiqomah shalat berjamaah di masjid, beramal baik, dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang diterima.
Dia menjelaskan, jika istiqomah melaksanakan shalat jamaah tepat waktu di masjid efeknya akan bisa dirasakan di hati. Tentunya dengan melepas semua atribut duniawi saat melaksanakan shalat. ”Coba rasakan getaran hidayah sedikit demi sedikit,” ajaknya.
Disampaikan, adzan yang berkumandang setiap waktu shalat lantas bukan berarti tak punya makna apa-apa. Sebab sejatinya adzan merupakan bukti panggilan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya agar senantiasa menyadari bahwa Allah SWT adalah Dzat terbesar. ”Shalat merupakan pertemuan paling indah antara seorang hamba dengan Allah SWT. Seseorang akan memperoleh kemudahan dalam segala urusan karena Allah telah menyuguhkan Al Falah melalui shalat,” tutur KH Imron.
Al Falah ini bisa dicapai melalui keikhlasan dan rasa pasrah dalam menjalankan ibadah. ”Ibadah jangan dianggap beban, justru langkah kita meraih kasih sayang Allah,” ujarnya. (dw/gung