Kuliah Tamu Hari Ketiga Diikuti Mahasiswa Prodi PGMI, MPI dan PIAUD
FITK NEWS – Kuliah tamu hari ketiga yang digelar di Aula Rektorat Lantai 5 juga tak kalah menarik lho dengan hari sebelumnya. Ya, ratusan mahasiswa Prodi PGMI, MPI dan PIAUD hadir membanjiri lokasi acara. Dari pantauan jurnalis media ini, tak hanya para mahasiswa saja yang berpartisipasi namun guru-guru Ma’arif dan Muhammadiyah di Malang terlihat hadir di lokasi.
Ada tiga pemateri yang diundang dalam acara ini di antaranya M. Hasanuddin Wahid, M.Hum (Komisi X DPR RI), Hj. Hikmah Bafaqih, M.Pd (Wakil Ketua Komisi E DPRD Prov Jatim) , Dra. Hj. Anisyah Syakur (Anggota DPR RI).
Dekan FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd mengatakan kuliah tamu dilaksanakan tiga hari berturut-turut. Hari pertama membahas bagaimana membangun jiwa pendidik profesional di Era Society 5.0. Sementara hari kedua mengkaji upaya mencerdaskan masyarakat melalui pengembangan kampung literasi. “Kali ini menelaah Guru Madrasah dan Pendidikan Islam Masa Depan serta Telaah RUU Sisdiknas Tahun 2022”ujar Prof Nur Ali.
Pria asal Lamongan tersebut membeberkan pendidikan sangat penting dalam membangun jati bangsa sebab pendidikan merupakan satu-satunya alat yang bisa merubah zaman. Pendidikan yang bermutu akan melahirkan masyarakat hebat. “Dulu orang goa yang berilmu pun ketika memiliki makanan 2 bungkus, satu untuk dirinya dan satu untuk gurunya. Ini menunjukkan betapa menghargai guru sangatlah penting untuk mendapat ilmu yang berkah,” ujarnya.
Tak hanya itu, saat perang badar misalnya, sambung Prof Nur Ali, orang yang berilmu juga dimuliakan. Agar bisa bebas, tawanan perang oleh nabi dijadikan mitra untuk mengajari kaum muslim pada masa itu. “Peristiwa Hirosima dan Nagasaki menjadi pelajaran penting berapa guru menempati penting dalam proses kehidupan”, kata dia. Untuk itu, dirinya berharap RUU Sisdiknas menempatkan guru pada posisi yang terhormat. Sebab guru yang hebat akan melahirkan murid hebat.
Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Pengembangan Lembaga UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dr. Isroqunnajah, M. Ag berharap RUU Sisdiknas punya keberpihakan kepada guru, terutama guru madrasah dan pesantren. Sebab pesantren satu-satunya lembaga yang masih konsen mendidik moral putra putri bangsa ini.
Dia juga menyatakan untuk tingkatan universitas, UIN Malang juga satu-satunya kampus yang mengintegrasikan pesantren dan kampus. Lewat kampus inilah diharapkan problem spiritualitas dan moralitas bisa teratasi.
Related Posts
Recent Posts
- Penelitian Kolaboratif Internasional FITK dan FPI Universiti Kebangsaan Malaysia Semakin Intensif
- Expert Talk ICP Memperkuat Kepakaran dan Keilmuan Dosen FITK
- Alfan Fahrizal Bawa Prodi TBI Bersinar dalam Ajang Internasional di Tokyo
- International Student Travel Grant Unit ICP Persiapkan Mahasiswa FITK Miliki Jaringan Riset dan Afiliasi Internasional
- Prof. Nur Ali: “Perda Pesantren Miliki Fungsi Strategis sebagai Alat Kontrol Evaluasi dan Regulasi, Tak Sekedar Deteksi Dini Radikalisme”