Luar Biasa, Tingkat Kelulusan PPG Daljab Batch 1 Tahun 2024 LPTK UIN Malang Capai 98,3 Persen

FITK NEWS – Luar biasa! Tingkat kelulusan peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Daljab Batch 1 tahun 2024 LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mencapai 98,3 persen. Mereka telah diyudisium dan dikukuhkan menjadi guru profesional di Ascent Premiere Hotel and Convention Malang, Kamis (5/12).

Hadir dalam kegiatan yudisium dan pengukuhan tersebut yaitu Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA; Dekan FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd; para wakil dekan dan para pengelola PPG, kaprodi serta para mitra dari Kemenag Cianjur, Kemenag Pangandaran, Baznas Cianjur dan Pangandaran;, Kemenag Blitar, Kemenag Kota Malang dan Dinas Pendidikan Malang.  

Wakil Dekan Bidang Akademik FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dr. Muhammad Walid, M.A saat membacakan laporan kelulusan menjelaskan jika tingkat kelulusan firsttaker dan retaker tahun 2024 mencapai 98,3 persen dari total 524 peserta.

Walid melanjutkan untuk sebabaran kelulusan khusus firsttaker sebanyak 515 peserta atau 98,3 persen. Adapun rinciannya 106 dari Kabupaten Malang, Kabupaten Pengandaran (117 lulusan), Kabupaten Cianjur (225 Lulusan), Kota Blitar (6 lulusan), dan retaker 39 lulusan.  “Capaian ini sangat membanggakan,” kata Walid.

Ketua LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd saat membuka acara mengucapkan selamat kepada para peserta yang lulus. Ini sangat membanggakan sebab capaian kelulusan PPG Batch 1 tahun 2024 mencapai 98,3 persen.

Terkait peserta yang tidak lulus, pihak LPTK langsung gerak cepat dengan melakukan tracing penyebab peserta tidak lulus.  “Semua pendamping kita ajak rapat untuk merekap beberapa kemungkinan peserta tidak lulus,” ujar

“Sebenarnya target kita peserta tak hanya bisa lulus namun terciptanya guru-guru yang inovatif dan kreatif”, kata Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan Islam ini.  

Sementara Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, dalam orasi ilmiahnya menekankan pentingnya rasa syukur atas pencapaian yang diraih dan mengajak para guru untuk terus meningkatkan profesionalisme mereka. Ia menyampaikan bahwa kelulusan ini adalah langkah awal untuk menjadi guru profesional, namun profesionalisme tidak boleh berhenti hanya pada titik ini. Sebagai seorang pendidik, profesionalisme harus terus diasah melalui kegiatan mendidik, meneliti, dan mengabdi pada masyarakat.

Ia juga mengingatkan tantangan besar yang dihadapi oleh guru di era digital. Guru diharapkan melek teknologi dan tidak boleh gagap terhadap perkembangan IT. Teknologi kini menjadi bagian integral dalam dunia pendidikan, dan guru juga memiliki tanggung jawab untuk membimbing siswa agar bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini menjadi penting agar generasi muda dapat memanfaatkan teknologi dengan cara yang positif dan produktif.

Lebih lanjut, Prof. Zainuddin menyoroti dampak negatif dari media sosial seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten yang tidak mendidik. Para guru harus berhati-hati dalam menyaring informasi, terutama di tengah situasi politik yang sensitif. Ia mengingatkan pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan konflik. Sebagai contoh, di Australia, anak di bawah umur dilarang menggunakan gadget tanpa pengawasan ketat. Prof. Zainuddin menekankan peran guru dan orang tua dalam mendampingi anak-anak di era digital yang penuh dengan informasi.

Dr. M. Munir, S.Ag, M.A selaku Direktur pada Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama mengucapkan selamat kepada guru yang sudah dikukuhkan menjadi guru professional.

Munir menegaskan agar para guru yang dikukuhkan untuk terus upgrade diri sehingga dapat menyelesaikan berbagai problem di masa depan. Selain itu ia juga menegaskan agar prosentase pengamalan menjadi prioritas sebab guru PAI mengajarkan agama di sekolah umum. Ia mencotohkan saat guru mengajarkan rukun wudhu, jangan terbatas pada pemahaman teoritis namun sampai prakteknya juga. “Jangan ajarkan siswa intoleran, radikal namun ajarkanlah mereka tentang Islam rahmatan lil alamin,”ujar Munir.

“Tak lupa, terima kasih segenap tim LPTK UIN Malang yang membina, mendidik, dan mengarahkan peserta dengan luar biasa”, ungkap Munir mengakhiri pembicaraan.   

Related posts

Sistem Rekrutmen dan Pembinaan Difokuskan Pada Capaian Prestasi Mahasiswa Hingga Level Internasional

by anggauin
7 months ago

Faktor 4 + 1 Sebagai Kunci Kesuksesan Dosen: Amanah Apel Pagi FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada 9 Januari 2023

by anggauin
2 years ago

Visiting Profesor dari Christ College India, Budaya Riset Dosen dan Mahasiswa Semakin Kompetitif

by anggauin
2 years ago
Exit mobile version