Tak salah kalau dikatakan Dosen Prodi PPG LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Bapak Prayudi Lestantyo, S.Pd., M.Kom yang kali ini berkolaborasi dengan Bu Lilik Yuni Winarti selaku Guru Pamong sebagai duet kombinasi  yang “ga ada obatnya” dalam menebar  virus inovatif  pada mahasiswa  di kelas PAI-1.

Duet maut dua pendidik tersebut mengingat pada kiprah Maria Salomea Skłodowska-Curie atau yang dunia mengenalnya sebagai Marrie Currie dan Pierre Curie suaminya yang bekerja keras melakukan inovasi tanpa henti dalam bidang radioaktif sehingga memenangkan dua hadiah Nobel dari sains yang berbeda.

Kombinasi dosen dan guru pamong tersebut mampu memicu tingkat inovatif maksimum para mahasiswa kelas PAI-1 dengan berlomba-lomba menciptakan video pembelajaran inovatif. Bahkan  suasana  kelas PAI-1 yang sangat kompetitif, memaksa guru pamong Bu Lilik Yuni Winarti membuat perangkingan yang super ketat sejak awal kelas dibuka.

“Setidaknya ada beberapa karya video pembelajaran terinovatif di kelas  PAI-1 yakni (1) Sopi Mutmainah, S.Pd.I,  (2) Ai Rika, S. Pd.I. (3) Hilda Rafika Waty, (4) Ade Ruhanah F. (5) M. Muhaemin. (6) Irsyad,S.Pd.I. Semua karya luar biasa, semua juara di hati pecintanya. Selamat bapak ibu semua. Semoga menambah semangat. Bahkan guru pamong sekaligus guru penggerak ini memberikan apresiasi karya terbaik dengan memberikan kiriman pulsa di nomor bapak ibu. Semoga bermanfaat,” terang Bu Lilik.

Bu Lilik pun menambah dengan sugesti positif kepada para mahasiswa, “Tetap Semangat Berkarya, jadilah Guru yang dikenal dan dikenang karena karyanya. Bapak Prayudi pun menguatkan semanhat juang para mahasiswa dengan kalimat motivasional berikut: “Semangat bapak/Ibu, tetap berproses dan jangan lupa bahagia,” ungkap dosen yang dikenal sebagai pakar dunia per-bis-an patas dan bumel di Jawa Timur tersebut.

Penulis: Angga Teguh Prastyo, M.Pd. Dosen MPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang