Matinya Bahasa Arab Matinya Alam
Rasulullah Saw. pernah bersabda: “mautul „alim mautul alam” yang artinya kematian ulama adalah kematian alam. Hadits tersebut menunjukkan bahwa ulama adalah sosok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ulama sebagai pewaris para Nabi meneruskan visi dan misi Rasulullah SAW dalam berdakwah dan
Matinya Bahasa Arab Matinya Alam
Oleh Muhammad Al Farobi (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Rasulullah Saw. pernah bersabda: “mautul „alim mautul alam” yang artinya kematian ulama adalah kematian alam. Hadits tersebut menunjukkan bahwa ulama adalah sosok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ulama sebagai pewaris para Nabi meneruskan visi dan misi Rasulullah SAW dalam berdakwah dan menyampaikan pesan-pesan agama Islam. Selain itu, misi utama Rasulullah SAW. yang harus diperjuangkan para ulama adalah mengajarkan kasih sayang karena Rasulullah sendiri di utus untuk menyempurnakan akhlak.
Lalu bagaimanakah kriteria ulama?
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, M.A. ketua umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dalam wawancaranya oleh detikcom (lihat di Youtube: blak-blakan Said Aqil: dakwah ala wali & NKRI Syariah) mengungkapkan kriteria ulama. Di antaranya adalah ulama itu harus mumpuni ilmu agama seperti ilmu tafsir, ilmu tajwid, ilmu Hadits, ilmu bahasa arab, ilmu filsafat dan lainnya beserta cabang-cabang dari setiap ilmu tersebut
Lalu apa hubungannya antara bahasa arab dengan ulama.?
Al-Qur‟an dan Hadits yang menjadi sumber utama hukum- hukum Islam di turunkan berbahasa arab. Lalu bagaimana seorang dapat memahami Al-Qur‟an dan Hadits apabila ia tidak menguasai bahasa arab.? Padahal Al-Qur‟an dan Hadits mempunyai frasa dan majas yang sangat tinggi dalam setiap kalimatnya. Untuk dapat memahami Al-Qur‟an dan Hadits, seorang di syaratkan menguasai bahasa arab serta cabang-cabangnya yaitu: ilmu lughah, nahwu, sharaf, isytiqaq, „arudh, qawafi, qurdhus syi‟ri, khat, insyak, mukhadarat, badi‟, bayan, dan ma‟ani.
Maka dalam posisinya, bahasa Arab merupakan pokok dan kunci utama dalam mempelajari seluruh ilmu agama Islam seperti ilmu tafsir, ilmu Hadits, ilmu tasawuf, ilmu filsafat, serta kalam para ulama. Seorang tidak akan bisa memahami ilmu tafsir kecuali menguasai bahasa arab, Seorang tidak akan bisa memahami ilmu Hadits kecuali menguasai bahasa arab, Seorang tidak akan bisa memahami kalam ulama kecuali menguasai bahasa arab.
Maka jelaslah tidak dianggap sebagai ulama (orang yang berilmu) jika tidak menguasai bahasa arab, dan tidak bisa dikatakan sebagai pewaris Nabi jika ia bukanlah ulama. Maka Hadits Rasulullah saw. “mautul „alim mautul alam” bisa dikatakan kematian bahasa arab (tidakadanyapenguasabahasa Arab)adalahkematianalam.
Wallahu A‟lam bi al-Showab.
Tulisan ini telah dimuat di:
https://www.kompasiana.com/alaartikel/5d7a625d0d8230179f30d4 e3/kematian-bahasa-arab-kematian-alam-semesta
Recent Posts
- Mahasiswa FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Adu Kreativitas di Lomba Esai, Kritisi Dunia Pendidikan yang Makin Canggih!
- FITK Gelar Review RPP Kurikulum Prodi dengan Pendekatan OBS Adaptasi dari Permendikbud No. 53 Tahun 2023
- Membangun Sikap Kenegarawanan Pengurus OMIK FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
- PPAW FITK UIN Malang Koordinasi untuk Optimalkan Pengelolaan Keuangan Jurnal
- UP UKMPPG Bacth 1 Tahun 2024 di LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Berjalan Lancar dan Optimal, Penyelia: LPTK Lain Bisa Meniru