Sering kali kita jumpai bahwasanya ada beberapa orang yang menganggap bahasa Arab merupakan bahasa yang cukup sulit untuk dikuasai oleh penutur non Arab. Bahkan, penutur asli bahasa Arab pun pernah mengungkapkan bahwasanya mempelajari bahasa
Mempelajari Bahasa Arab, Suka Atau Sukar?
Oleh: Hasanul Mutawakkilin (Mahasiswa PBA Angkatan 2016 )
Sering kali kita jumpai bahwasanya ada beberapa orang yang menganggap bahasa Arab merupakan bahasa yang cukup sulit untuk dikuasai oleh penutur non Arab. Bahkan, penutur asli bahasa Arab pun pernah mengungkapkan bahwasanya mempelajari bahasa Arab membutuhkan keseriusan dan waktu yang tidak lama. Beda halnya dengan bahasa Inggris, banyak sekali dijumpai kursus-kursus yang dibuka di berbagai tempat di seluruh dunia yang menyediakan kemudahan-kemudahan dalam pembelajaran bahasa Inggris kepada penutur asing. Tentunya dalam kursus tersebut mempunyai karakter atau ciri khas tersendiri mengenai inovasi-inovasi dan kreasi-kreasi dalam ranah pembelajaran bahasa Inggris.
Anggapan mereka semua mengenai bahasa Arab yang cukup sulit untukdikuasai oleh penutur asingbukanlah anggapan yangtidak mempunyai dasar. Banyak sekali memang faktor-faktor atau hal-hal yang membuat mereka menjadi kesulitan dalam belajar bahasa Arab. Misalnya, dalam satu kata bahasa Indonesia jika di cari terjemahkan dalam bahasa Arab akan mempunyai banyak sekali makna. Bayangkan saja, total jumlah kosakata dalam bahasa Arab kurang lebih mempunyai 12 juta kosakata. Jika dibandingkan dengan bahasa lain seperti bahasa inggris yang hanya mempunyai kosakata berjumlah kurang lebih 600 ribu serta bahasa Perancis yang mempunyai kosakata 130 ribu tentu saja bahasa Arab mempunyai kosakata lebih banyak jika dibandingkan dengan kosakata kedua bahasa tersebut.
Dalam pembelajaran bahasa Arab, ada empat ketrampilan yang benar-benar harus dikuasai oleh para pelajar yaitu, maharah istima‟, maharah kalam, maharah qiraah, maharah kitabah. Dalam menguasai empat keterampilan tersebut tentunya bukanlah sesuatu yang mudah, karena harus mempunyai kesungguhan dan keseriusan yang cukup tinggi dan waktu yangtidak pendek yang tentunyaharus dibimbing oleh tenaga pendidik yang sangat kompeten dalam bidangnya. Adapun jika telah mampu mempelajari empat ketrampilan tersebut dengan benar maka harus diimbangi dengan pengetahuan tata bahasa, dalam hal ini dinamakan ilmu nahwu dan shorof. Banyak referensi berbahasa Arab ataupun bahasa Indonesia yang dapat menunjang para pembelajar bahasa Arab seperti Al- Jurumiyyah, Al-Kawakib, Jami‟ Al-Duru, Madarij Al-durusul Arabiyyah dan masih banyak lagi.
Bagi orang yang sebelumnya belum pernah kenal dengan huruf hijaiah sebelumnya, dapat dipastikan ia akan menjadi kesulitan tersendiri jika ingin menguasai bahasa Arab karena ia harus butuh waktu yang cukup lama hanya untuk belajar huruf hijaiah. Cara penulisan dan membaca huruf hijaiah juga sangat berbeda dengan huruf latin. Menulis huruf hijaiah dengan baik dan benar juga mempunyai ilmu tersendiri untuk menguasainya, begitu pun dengan membaca huruf hijaiah, cara pengucapannya pun juga mempunyai ilmu tersendiri untuk menguasainya sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk benar-benar menguasai cara menulis dan membaca huruf hijaiah.
Beberapa hambatan di atas tentunya bukanlah menjadi sebuah halangan jika seorang pelajar Bahasa Arab benar-benar ingin menguasai bahasa tersebut. karena jika sebuah keinginan yang didukung dengan kerja keras untuk mencapainya dapat dipastikan ia akan mampu mendapatkan hasil yang cukupmaksimal. Selain itu, hal tersebut juga akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri tentunya bagi orang yang mampu menguasai bahasa tersebut karena proses meraihnya yang tidak mudah.
Tulisan ini telah dimuat di:https://www.kompasiana.com/hasanulmutawakkilin1509/5d71c9de0 97f366ca07532c3/mempelajari-bahasa-arab-suka-atau-sukar