Menghafal Mufradat Tanpa Praktik, Baguskah ?
Mufradat atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan kosakata adalah gabungan dari beberapa huruf yang menyatu dan mempunyai makna. Mufradat sendiri adalah salah satu unsur bahasa yang keberadaannya tidak bisa lepas dari bahasa itu sendiri. Mufradat adalah jembatan pertama yang menghubungkan antara bahasa asal dan
Menghafal Mufradat Tanpa Praktik, Baguskah ?
Oleh Ikbal Mujamil Hamdan (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Mufradat atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan kosakata adalah gabungan dari beberapa huruf yang menyatu dan mempunyai makna. Mufradat sendiri adalah salah satu unsur bahasa yang keberadaannya tidak bisa lepas dari bahasa itu sendiri. Mufradat adalah jembatan pertama yang menghubungkan antara bahasa asal dan bahasa tujuan. Tanpa memahami mufradat maka kita tidak akan memahami bahasa tujuan.
Dalam memahami mufradat itu sendiri, banyak cara dilakukan oleh para pembelajar agar memahami mufradat itu sendiri. Dan salah satu cara yang paling sering dilakukan di berbagai tempat pembelajaran Bahasa Arab adalah dengan menghafal.
Banyak kita temukan bahwa menghafal selalu menjadi pilihan untuk mempelajari mufradat baru. Namun, muncul pertanyaan. Apakah menghafal mufradat saja mampu membuat seseorang terus menerus mengingat makna atau arti dari sebuah kata. Bukankah manusia adalah makhluk terbatas yang terkenal akan alfa dan lupanya ?.
Mufradat itu sepertiair lalu otakadalah gelasnya. Gelas setiap orang berbeda-beda. Namun, adasatukesamaan. Jikaseseoranghanya mengisi air dalam gelas tersebut terus-menerus tanpa pernah sekalipun meminumnya, maka sebesar apa pun gelas yang dimiliki olehorangtersebut akanmembuatairyangadadi dalamgelas tersebut tumpah.
Mengisi air dalam gelas tanpa meminumnya akan membuat keberadaan air tidak adaartinya. Lalu bagaimanacaranya kita agar membuat air itu bermanfaat ?.
Jawabannya sederhana yaitu meminumnya. Dalam konteks ini kata minum berarti mempraktikkannya. Mufradat yang kita hafal akan bertahan lebih lama dalam otak kita jika kita bisa melakukan praktik terhadap mufradat tersebut. Selain membuat mufradat lebih membekas dalam benak kita, mempraktikkannya membuat keberadaan mufradat dalam benak kita lebih berarti. Untuk itu, mulailah praktik dengan mufradat kita mulai dari sekarang!
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh kita dalam melakukan praktik menggunakan mufradat. Semua itu tercakup dalam empat kompetensi yang ada dalam Bahasa Arab atau yang biasa disebut maharah. Keempat maharah ini akan membantu kita dalam lebih membekaskan mufradat dalam benak kita. Mulai dari maharah istima‟,maharahkalam,maharahqiraahdanmaharahkitabah.
Tulisan ini telah dimuat di:https://www.kompasiana.com/ikbalmujamilhamdan/5d79f2520d823 0134f6d8932/menghafal-mufradat-tanpa-praktek-baguskah
Recent Posts
- Mahasiswa FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Adu Kreativitas di Lomba Esai, Kritisi Dunia Pendidikan yang Makin Canggih!
- FITK Gelar Review RPP Kurikulum Prodi dengan Pendekatan OBS Adaptasi dari Permendikbud No. 53 Tahun 2023
- Membangun Sikap Kenegarawanan Pengurus OMIK FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
- PPAW FITK UIN Malang Koordinasi untuk Optimalkan Pengelolaan Keuangan Jurnal
- UP UKMPPG Bacth 1 Tahun 2024 di LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Berjalan Lancar dan Optimal, Penyelia: LPTK Lain Bisa Meniru