Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Pada kesempatan kali ini penulis akan sedikit mengutarakan tentang bagaimanakah kegiatan-kegiatan pembelajaran bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang). Pembelajaran bahasa Arab memang terkesan sulit bagi mereka yang baru saja memulai belajar tentang bahasa Arab, apalagi

Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Oleh Imron Ichwani (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)

 

Pada kesempatan kali ini penulis akan sedikit mengutarakan tentang bagaimanakah kegiatan-kegiatan pembelajaran bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang). Pembelajaran bahasa Arab memang terkesan sulit bagi mereka yang baru saja memulai belajar tentang bahasa Arab, apalagi mereka yang baru tahu bahasa Arab di perguruan tinggi. Memang kebanyakan yang mengambil prodi ini merekalah yang dulunya berlatar belakang pernah belajar di pondok pesantren yang mana bahasa Arab adalah makanan sehari-hari bagi mereka, maka dari itu bahasa Arab bukan merupakan hal yang tabu bagi para santri.

Di samping itu, bahasa Arab adalah bahasa yang sulit bagi mereka yang dulunya belum atau tidak pernah mempelajari bahasa tersebut. Jadi ada beberapa dari mahasiswa/mahasiswi yang mengambil prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) yang dulunya sama sekali belum pernah belajar. Merekalah yang notabennya berpendidikan umum yang menempuh jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak (TK)- Sekolah Menengah Pertama (SMP) – Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga sampai di perguruan tinggi seperti di UIN Maliki Malang.

Ada beberapa teman saya yang pada waktu itu merasa kesulitan menghadapi pembelajaran bahasa Arab di UIN Maliki Malang. Mereka merasa sangat keberatan tentang materi yang disampaikan oleh para dosen yang mungkin disampaikannya dengan cara yang disamaratakan kemampuan kognitifnya. Walaupun di prodi ini semua mahasiswa telah di tempatkan di kelas yang telah sesuai dengan kemampuannya, tapi masih ada beberapa dari mereka yang mengeluh tentang pembelajaran bahasa Arab.

Sehingga dari mereka ada yang jarang belajar tapi sudah mampu di kelas, dan ada yang sangat rajin belajar tapi mungkin masih kesulitan dalam menerima materi yang telah disampaikan para dosen. Sedangkan pendidikan adalah proses yang menumpukan kepada kerja sama setiap kumpulan. Jadi di dalam kegiatan pendidikan/pembelajaran, harus ada interaksi antara guru dan murid. Jika dari kedua itu yang aktif hanyalah satu pihak, maka akan ada ketidak seimbangan dalam kegiatan mendidik tersebut, dan akan memengaruhi out put-nya.

Pengalaman pembelajaran bahasa Arab di kampus hijau ini bagi saya pribadi adalah terkesan sangat menyenangkan dan pas, karena saya pernah belajar bahasa Arab mulai dari SMP hingga sekarang, dan itu merupakan bekal yang cukup bagi saya untuk mengikuti pembelajaran bahasa Arab di tingkat perguruan tinggi. Sama halnya mengulang itu lebih mudah daripada memulai. Banyak hal-hal yang belum saya ketahui

Adapun hal-hal haru yang saya dapatkan saat pembelajaran bahasa Arab di UIN Maliki Malang adalah 1] ketika dikumpulkan dengan teman-teman yang memiliki kesamaan latar belakang dan kemampuan berbahasa Arab, ternyata saya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mereka. 2] Saya belajar banyak hal tentang menghargai teman yang dulunya berlatar belakang tidak sama dengan saya. 3] Perbedaan menjadikan kita saling melengkapi satu sama lain. 4] Bertambahnya wawasan yang mana belum pernah saya dapatkan sebelumnya di sekolah saya dulu. 4] Di kampus tersebut saya telah kenal dengan tokoh-tokoh yang sangat menginspirasi seperti KH. Marzuqi Mustamar. 4] Yang terakhir adalah bertambahnya pengalaman.

Related posts

MELATIH DAN MENGENAL KETELADAN DALAM BERSABAR

by adminfitk
9 years ago

Berdedikasi untuk Perguruan Tinggi

by adminfitk
10 years ago

Sebuah Momok PKL

by adminfitk
5 years ago
Exit mobile version