FITK NEWS – Agar mampu mencetak generasi cerdas dan terampil, seorang guru tak hanya dituntut memiliki kompetensi mengajar yang baik namun juga harus didukung dengan keterampilan lain, seperti bermain musik, bahkan menari. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) rutin mengadakan latihan bermain musik dan menari lewat Sanggar Seni Bina Madrasah bagi mahasiswanya.

Sejak mulai beroperasi pada 2012 silam, mahasiswa/mahasiswi yang tergabung dalam Sanggar Seni Bina Madrasah sudah tampil di berbagai event, baik dalam maupun luar kampus. Di antaranya Tarbiyah Award 2014, Pertemuan Rektor Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) se-Indonesia, Pertemuan Asosiasi Prodi PGMI se-Indonesia dan masih banyak event lainnya.  

Tak hanya itu, mereka juga pernah mengikuti berbagai lomba seperti lomba tari yang digelar Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang  dan Expo Kesenian di Universitas Negeri Malang (UM), 2014 lalu. ”Kami pernah meraih juara 2 lomba tari di Fakultas Humaniora.” terang Nelly Rosita, salah satu anggota Sanggar Seni Bina Madrasah.

Sementara itu, Kaprodi PGMI Dr Muhammad Walid MA memaparkan tarian khas yang biasa ditampilkan oleh kelompok tari binaannya adalah tari Topeng Malangan dan tari Nusantara. Alasannya, tari Topeng Malangan dinilai lebih bisa menonjolkan budaya asli Malang dibandingkan dengan tarian lainnya.

Sedangkan tari Nusantara sebagai bentuk representasi kekayaan tarian nusantara yang mengkombinasikan gerakan tari-tarian Indonesia, meliputi tari Topeng Malangan, tari Bali, dan tari Saman.”Begitu pula dengan kelompok seni musik PGMI, mereka juga kerap menampilkan lagu aransemen berjudul Bendera dan Menarilah,” jelanya.

Masih kata Walid, di semeter ini pendaftaran untuk mengikuti seni musik dan tari akan ditutup beberapa hari lagi. Tercatat, sekarang sudah ada 22 mahasiswa Prodi PGMI mendaftar seni tari dan 21 untuk seni  musik.  Kegiatan kesenian ini akan segera digelar  pertengahan bulan ini. Rencananya, latihan menari dilakukan 2 kali seminggu, yaitu Senin dan Kamis pukul 15.00. Sedangkan seni musik digiatkan di malam hari untuk mengantisipasi mahasiswa PGMI yang masih menempuh perkuliahan bahasa Arab dan bahasa Inggris. (Dw/Gung)Penulis: Dewi Nur Suci/Agung Prasetiyo