Keberhasilan menyelenggarakan PPG (Pendidikan Profesi Guru) Dalam Jabatan dalam beberapa tahun ini dengan input yang besar dan angka kelulusan di atas 90% merupakan tantangan berat yang harus dihadapi para pengelola LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan) LPTK di seluruh Indonesia. Namun dibawah kepemimpinan transformatif Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd, LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mampu membuktikan diri sebagai salah satu LPTK terdepan di Indonesia dengan capaian kelulusan mahasiswa di atas 90 %. Atas tangan dingin Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd menerima penghargaan prestisius dari Kementerian Agama RI sebagai peyelenggara PPG dengan angka kelulusan tertinggi ke-3 secara nasional.
Penyerahan penghargaan dilangsungkan di Hotel Swis-Bell Serpong Tangerang pada Rabu 31 Mei 2023 bersamaan dengan perjanjian kerjasama (PKS) tentang pengelolaan PPG Tahun 2023. Dalam acara tersebut tampak hadir Direktur Diktis Kemenag RI Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.A (Prof. Inun), Direktur GTK Dr. H. Muh. Zain, S.Ag., M.Ag, Direktur PAI, Drs. H. Amrullah, M.Si.,dan Kasubdit, Dr. Mustofa Fahmi bersama Dr. Munir yang didampingi oleh beberapa staf direktorat.
Dalam beberapa kesempatan Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd menekankan Setiap LPTK peyelenggaran PPG harus fokus kepada kualitas mahasiswa PPG dari persoalan akademik hingga anggaran. “Semua dilaksanakan secara disiplin agar tidak terjadi temuan Irjen. Kuncinya pada semangat kebersamaan. Di sini (LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) pun ada pasukan berani hidup yang bertugas untuk memberikan dukungan motivasi dan mendampingi belajar para mahasiswa PPG, kalau ada yang beda, maka disikapi dengan gaya guyon sehingga terjadi keakraban antara pengelola PPG, dosen maupun mahasiswa. “Hasilnya, angka kelulusan mahasiswa first taker mencapai 90 %. Apalagi mahasiswa yang tidak lulus bukan karena tidak belajar, namun karena sakit dan uzur,” urai Prof. Ali. Prof. Ali berpesan agar para pengelola PPG jangan sampai terlena melupakan mahasiswa reguler karena terlalu fokus pada mahasiswa PPG.
Penulis: Angga Teguh Prastyo, M.Pd. Dosen Prodi MPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang