Salah satu mahasiswa PPG Daljab Batch 2 Prodi PPG LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2022 yang sangat inspiratif dan bisa menjadi role model bagi calon mahasiswa PPG Daljab maupun Pra Jabatan nantinya adalah Pak Mamak Mutamakin, S.Pd.I.  Sosok inpiratif dari MI-MTS Darul Qur’an Muharto Kota Malang.

Jangan tertipu dengan sosok yang sederhana ini. Pak Mamak, panggillan yang selalu melekat dalam dirinya, mengaku awalnya tidak tertarik dunia pendidikan karena jiwa sejatinya adalah berdagang. namun dibalik itu semua, ketulusan, keikhlasan dan profesionalitas dalam mengajar sudah tidak perlu diragukan lagi. Kisahnya diceritakan oleh penulis saat ikut serta mempersiapkan Pengukuhan Guru Profesional mahasiswa PPG Batch 2 tahun 2022 yang dilaksanakan Ijen Suites Resort & Convention Malang pada Rabu 28 Desember 2022

Titik balik kehidupan mencintai dunia pendidikan yang dialami oleh Pak Mamak lahir dari peristiwa yang tak terduga.

“Peristiwa saat memarahi siswa saya karena tidak masuk madrasah selama dua hari itu yang membuka mata hati dan mata kalbu saya dalam mengajar,” jelas Pak Mamak. Awalnya, saat menemui siswa yang tidak masuk selama dua hari itu, Pak Mamak terbawa emosi untuk memarahi siswanya tersebut. Jiwanya terguncang saat mendegarkan alasan siswanya tersebut tidak masuk  selama dua hari tersebut.

Hatinya terenyuh saat melihat kondisi siswanya banyak yang “dipaksa” untuk mengemis oleh orangtua dan Mbah-nya. Selama 3 tahun awal saya mengajar, saya tidak ada passion untuk mengajar. “Bagaimana mereka bisa tenang dalam belajar apabila kondisi keluarganya brokenhome,” tegas Pak Mamak. Dari situ Pak Mamak mengakui ternyata cara mengajarnya sudah salah dan tidak relevan.

Pak Mamak pun akhirnya tersadar dan saat itu mulai mengajar dengan sentuhan hati nurasi dan ketulusan seorang guru. “Ada siswa saya yang terjebak dalam dunia punk, rumahnya hanya berukuran 2 meter X 2 meter, sehingga mengharuskan dia tidur di rumah tetangganya. Ada pula orangtuanya yang debt collector. Sehingga madrasah kami pun menggratiskan pendidikan bagi siswa-siswa tersebut. Tantangannya adalah agar mereka terus konsisten belajar dan tidak terjebak dalam dunia hitam,” pungkasnya.

Pak Mamak pun saat ini dan seterusnya akan selalu mewakafkan dirinya dalam dunia pendidikan dengan sepenuh hati. Guru-guru seperti inilah yang akan selalu dirindukan dan didoakan oleh para murid-muridnya. Sehat selalu Pak Mamak !!!.

Penulis: Angga Teguh Prastyo, M.Pd Dosen Manajemen Pendidikan Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.