Strategi Digital Story Telling Sebagai Inovasi Baru Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Semakin berkembangnya zaman tidak memungkiri berkembangnya pula ilmu teknologi di dunia. Mulai smartphone, laptop, hingga merambat pada dunia pendidikan. sekarang dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 yaitu revolusi industri keempat yang menjadikan teknologi sebagai basis di setia ranah kehidupan. Dan industri

Strategi Digital Story Telling Sebagai Inovasi Baru Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Oleh Salma Laksmita Benedik (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)

 

Semakin berkembangnya zaman tidak memungkiri berkembangnya pula ilmu teknologi di dunia. Mulai smartphone, laptop, hingga merambat pada dunia pendidikan. sekarang dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 yaitu revolusi industri keempat yang menjadikan teknologi sebagai basis di setia ranah kehidupan. Dan industri ini berpengaruh pada beberapa bidang, diantaranya adalah ekonomi, politik, sosial budaya dan penididikan.

Adapun korelasi antara revolusi industri dengan bidang pendidikan adalah pada tuntutan untuk dunia pendidikan memparbarui sistem pengajaran yang ada. dalam hal ini tentu menggunakan kecanggihan bidang yang ada. Dimana dalam pengajaran diharapkan menggunakan strategi maupun media dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada. Hal ini bertujuan selain agar peserta didik maupun guru tidak ketinggalan zaman, juga untuk mempermudah dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Salah satu strategi itu adalah Digital Story Telling atau biasa disebut dengan DST. Strategi ini merupakan strategi mengungkapkan dalam mengungkapkan cerita yang berupa kisah, dialog maupun kejadian yang dalam penyampaiannya mencakup gaya, intonasi dan ekspresi yang dapat menarik perhatian penonton dengan media teknologi terbaru.

Ketika mendengar kata story telling maka sudah banyak di antara kita yang tidak akan asing lagi mendengarnya. Akan tetapi bagaimana jika hal tersebut menjadi Digital Story Telling. Hal ini

Adapun strategi ini sangat cocok untuk digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara atau biasa disebut dengan maharah al-kalam. Dimana strategi ini menitik beratkan dalam kemampuan peserta didik dalam berbicara dan keperyaan diri peserta didik. Selain itu peserta didik tidak hanya sekedar menguasai keterampilan bahasa, akan tetapi juga akan mengikuti perkembangan zaman dengan menguasai teknologi yang ada.

Adapun dalam pelaksanaannya strategi ini terbagai menjadi tiga tahap, yaitu (1) persiapan, (2) produksi, (3) tahap presentasi. Dalam tahap pertama pengajar atau guru menyampaikan tujuan pembelajaran hingga mencontohkan prosedur dalam pelaksanaannya bagaimana. Tahap kedua peserta didik mulai untuk membuat media yang ada. Hal ini peserta didik dapat melalui proses editing video gaambar ataupun dengan menambahkan recording dalam produk yang dibuat. Dan tahap ketiga adalah tahap presentasi yang mana peserta didik diminta untuk maju bercerita dengan menggunakan media yang telahdipakainya.

Strategi ini memiliki kelebihan diantaranya adalah melatih kebahasaan peserta didik serta dapat memasuki wilayah pendidikan karakter. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang dapat diambil dari cerita tersebut dengan mudahnya diambil dari selipan cerita-cerita yang dipaparkan. Selain kelebihan, adapun kekurangan dari strategi ini adalah membutuhkan waktu yang lama dalam persiapannya. Selain itu tidak semua materi dapat menggunakan strategi ini. Seperti yang terpapar di atas bahwa strategi ini sangat cocok digunkan pada keterampilan berbicara. Oleh karena itu strategi ini kurang efektif ketika digunakan pada keterampilan lain

Tulisan ini telah dimuat di: https://www.kompasiana.com/sayyidahsalma/5d9a136e0d8230063f

 

Related posts

Indahnya Berkelana di Negeri Para Sufi

by adminfitk
9 years ago

Peran Alumni Pendidikan Bahasa Arab di Masa Mendatang

by adminfitk
6 years ago

Putri dan Heni, Duo Mahasiswa Tadris Matematika Raih Prestasi Pada Ajang  Essay Presentation Letin 3 di Bali

by anggauin
6 months ago
Exit mobile version