FITK NEWS – Setelah sukses dengan ASEAN Dean of Education Forum tadi malam (8/11), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) juga menggelar kegiatan bergengsi yaitu The 8th International Conference on Islamic Education (ICIED). Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA pagi tadi (9/11) di Aula Gedung Soekarno.
Apa tema yang diusung pada gelaran The 8th ICIED? Tema konferensi yaitu “Strengthening Educational Institutions in Advancing the Moderate, Inclusive, and Disability-Friendly Islamic Education.”
Sementara sub tema konferensi di antaranya Management of Inclusive Educational institutions, Impementation of Education Management in Religious Moderation and Disability Support, Representation of Popular Islamic Religious in Digotal Era, Moderate Islam: Promoting Tolerance and Harmony in Digital Era, Elevating Innovation for Sustainable Development of Special Needs Education dan Policy, Research and Experience in Inclusive Education: The Global Perspektive.
Dekan FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd mengatakan di The 8th ICIED kali ini para peneliti diharapkan dapat memaparkan hasil-hasil penelitian mereka, membuka komunikasi antar peneliti, dan mendorong interaksi antar peneliti untuk berkolaborasi.
Dari karya yang dipresentasikan, sambung Prof Nur Ali, harapannya dapat melahirkan ide cemerlang, konstruktif dan komprehensif yang bisa dijadikan rencana solusi bagi kemajuan pendidikan, mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien di era digital.
“Para presenter, peneliti, peserta dan semua yang terlibat di dalam konferensi internasional ini saling bertemu dan bertukar pikiran dalam meningkatkan SDM yang bermutu dan berkualitas serta berkelanjutan”, terangnya saat diwawancarai reporter media ini.
Seminar Internasional tahunan ini juga tak main-main sebab narasumber yang diundang juga orang ternama dari berbagai kampus di ASEAN. Beberapa diantaranya Dr. H. Achmad Ubaedillah, MA (Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam) sebagai keynote speaker.
Sedangkan untuk pembicara pleno pertama, panitia mengundang pembicara handal, baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa di antaranya Prof. Mahan Mirza, Ph.D (University of Notre Dame, Indiana), Prof.Dr.Zawawi Ismail (Ketua Majlis Dekan Pendidikan Malaysia), Prof. Faisal Mahmoud Adam Ibrahim (University of Qur’an and Islamic Science, Sudan), dan Mahmud Bin Sayeed, Ph.D (University of Warwick, United Kingdom). Pleno sesi satu ini di moderator oleh Mukhammad Yahya, Ph.D (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).
Untuk pembicara pleno kedua, diisi oleh Prof. Dr. Anis Malik Thoha (UNISSA Brunei Darussalam), Prof. Sri Sumarni, M.Pd (Ketua FORDETAK PTKIN Se-Indonesia), Prof. Mudjia Rahardjo, M.Si (Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang periode 2013 – 2017) dan Rona Jualla-van Oudenhoven, Ph.D (Universitas Trent, Kanada). Sama dengan pleno sebelumnya, pada kesempatan ini Prof. Dr. Like Raskova Octoberlina, M.Ed didapuk menjadi moderatornya.
Usai pleno, kegiatan dilanjutkan dengan parallel session yang terbagi beberapa kelompok. Pada kesempatan ini, para peserta mempresentasikan papernya di hadapan para audiens. Penandatangan MoA oleh Forum Dekan Pendidikan Se-ASEAN menjadi penutup acara ini. (hr/gung)