Kata-kata merdeka hari ini menjadi sangat viral. Pasalnya, kata-kata merdeka yang menjadi satu rangkaian dari kurikulum merdeka menjadi perbincangan akademik masyarakat pendidikan Indonesia yang terus berlangsung. Maraknya perbincangan kurikulum akademik juga berimbas pada pengelolaan PPG (Pendidikan Profesi Guru) di masing-masing LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan) di tanah air. Kesenjangan informasi mengenai implementasi kurikulum merdeka (PPG) baik dalam tataran regulasi maupun piloting (studi lapangan empiris) ini menjadi salah satu alasan utama diselenggarakannya Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Validasi Berkas Portofolio RPL dan Lapor Diri Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Batch 1 Tahun 2023 LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di Spencer Green Hotel Kota Batu, pada 15-17 Juni 2023.
Ketua Prodi PPG LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Samsul Ulum, MA menjelaskan imbas implementasi kurikulum merdeka (IKM) pada pengelolaan PPG terlihat pada dinilai kurang maksimal pada kegiatan lokakarya. “Supaya nyambug, walaupun sistemnya sedang disiapkan di LMS (Learning Management System), maka penjelasan dari narasumber yang dihadirkan seperti dari Dr. Hanum Asrohah, M.Ag dan Dr. Asy’ari, M.Pd secara teknis dibutuhkan dan diharapkan memberikan arahan,” jelas Dr. Samsul dihadapan para peserta kegiatan yang dari unsur tim pengelola PPG, dosen pengampu, tim helpdesk dan segenap pimpinan FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan juga diagendakan untuk peyelenggaraan validasi berkas portofolio RPL dan lapor diri mahasiswa.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd mengungkapkan bahwa berbagai pendekatan yang digunakan dalam implementasi kurikulum merdeka mulai dari behavioristik, kognitif, konstruktivistik bahkan hingga humanistik, dengan mengutip kaidah fiqih kaidah “mâ lâ yatimmu al-wâjibu illâ bihi fahuwa wâjibun (Perkara wajib yang tidak sempurna kecuali dengannya, maka perantara itu menjadi wajib) maka pengkajian IKM ini menjadi penting untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan berbagai pendekatan tersebut.
Dr. Hanum Asrohah, M.Ag, Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya yang didaulat sebagai narasumber kegiatan dengan tajuk “IKM Secara Umum(Pengantar IKM, Analisis Struktur Kurikulum Merdeka dan Refleksi Kebijakan Baru)”, menegaskan bahwa kurikulum merdeka sesungguhnya kurikulum opsional bukan kurikulum nasional. Ia hadir sebagai respon atas adanya pandemi Covid-19 yang menjadikan anak-anak mengalami learning loss. “Dengan demikian, para peserta yang hadir diharapkan memiliki komitmen yang tinggi dalam sosialisasi dan implementasi kurikulum merdeka pada saat pembelajaran di PPG maupun pada satuan pendidikan. Sedangkan Dr. Asy’ari, M.Pd memberikan materi teknis implementasi kurikulum merdeka dengan cara interaktif yang menjadikan peserta aktif dan berdialog dengan Beliau.
Penulis: Angga Teguh Prastyo, M.Pd. Dosen Prodi MPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang