Bahasa Arab, Bahasa Qalbu
Bahasa ialah alat yang pastinya digunakan olehsetiapmanusiauntuk berkomunikasi dengan manusia lainnya, ketika seseorang ingin menyampaikan tujuan atau maksud yang ia inginkan maka pastinya ia akan memberitahukan keinginan tersebut melalui bahasa, baik bahasa tubuh ataupun lisan
Bahasa Arab, Bahasa Qalbu
Oleh Nurul Fadhilah Fakaubun (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Bahasa ialah alat yang pastinya digunakan olehsetiapmanusiauntuk berkomunikasi dengan manusia lainnya, ketika seseorang ingin menyampaikan tujuan atau maksud yang ia inginkan maka pastinya ia akan memberitahukan keinginan tersebut melalui bahasa, baik bahasa tubuh ataupun lisan yang dapat dipahami dan dimengerti oleh lawan bicaranya.
Karenabahasa ialah alat, makajika selalu digunakan pastinya akan semakin mahirlah orang yang menggunakan alat tersebut, misalnya ketika seorang yang baru belajar membuat roti maka tak dipungkiri pastinya ada beberapa kesalahan yang akan dibuatnya, namun ketika orang tersebut terus berusaha untuk selalu melatih diri dalam membuat roti.
Maka hasilnya pasti akan berbeda dengan hasil pertama yang ia buat, begitu pula dengan bahasa, ketika seseorang yang baru awal mengenal bahasa, maka ia akan sulit untuk mengucapkan terlebih untuk berinteraksi dengan orang lain.
Oleh sebab itu bahasa sangat perlu untuk selalu digunakan dan dilatih, agar tidak menjadi keahlian yang pasif, melainkan menjadi kemampuan yangaktif. Semua hukum di atas berlaku dalam setiap bahasa apa pun termasuk dalam bahasa Arab, walaupun sekeras apa pun orang berpendapat bahwa bahasa Arab itu sulit, membaca, mendengarkan, mengucapkan ialah suatu kesulitan tingkat tinggi. Kita tak dapat menafikan bahwa sebenarnya bahasa arab sendiri pun juga sebagai alat, yang pasti ketika kita mempraktikkan secara terus menerus maka akan terbiasa.
Ketika kita lihat secara mendalam dalam kasus seperti ini, dapat kita ambil poin penting bahwa bukanlah faktor bahasa Arab sebagai bahasa yang sulit yang menjadikan orang tidak suka dengan bahasa Arab, melainkan karena tidak adanya kemauan serta dorongan yang menjadikan tidak adanya keinginan untuk memperdalam bahasa Arab.
Sehingga sebagai seorang pendidik sangat perlu untuk terus semangat menghadapi tantangan anak-anak yang tak suka atau membenci bahasa Arab. Pengalaman penting yang saya dapatkan ketika mengajarkan bahasa Arab, saya memahami bahwa mengajar terutama mengajar bahasa Arab, bukanlah hal mudah penuh dengan kesabaran, dan tak lupa kunci utama ialah ketika seorang guru dengan hati Ikhlas mengajar maka pastinya ada murid yang dengan hati ikhlas menerima pengajaran, tak lupa kita usahakan untuk dapat menjadi publik figur yang dapat meluluhkan hati para pelajar agar mau senantiasa mengikuti pelajaran terutama bahasa Arab.
Tulisan ini telah dimuat di:
https://www.kompasiana.com/fadhilahrul/5d9fac65097f36559d52ca 32/bahasa-arab-bahasa-qolbu
Recent Posts
- Mabruk, Prodi PBA FITK UIN Malang Raih Peringkat Akreditasi Unggul
- Persiapkan UP, Peserta PPG Kabupaten Cianjur Ikuti Bimtek dan Tryout di Kota Batu
- Gelar Bimtek dan Tryout untuk peningkatan kelulusan UPPPG
- Tembus Jurnal Sinta 4 dan Terdaftar HAKI: Hasil Penelitian Kolaborasi Mahasiswa dengan Pendampingan Dosen FITK
- Prof. Mudjia Rahardjo Berbagi Ilmu Metodologi Penelitian Kualitatif dengan Dosen FITK