Cara Mengasah Keterampilan Bahasa Arab
Keterampilan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kecakapan dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Jika dikaitkan pada bahasa Arab maka dapat dipahami bahwa keterampilan bahasa Arab adalah kemampuan seseorang
Cara Mengasah Keterampilan Bahasa Arab
Oleh Masyrufah (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Keterampilan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kecakapan dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Jika dikaitkan pada bahasa Arab maka dapat dipahami bahwa keterampilan bahasa Arab adalah kemampuan seseorang dalam menguasai bahasa Arab baik dari segi berbicara, menyimak, membaca dan menulis. Dari 4 keterampilan tersebut hanyasatu yang akan penulis singgung melalui tulisan ini, yaitu keterampilan menulis atau dalam istilah bahasa Arabnya dikenal sebagai Maharatu Al- kitbah. Seperti yang telah kita pahami bersama bahwa untuk terampil dalam menulis juga diperlukan bantuan dari keterampilan yang lain, seperti halnya keterampilan membaca Maharatu Al-qiraah, bagaimana sebuah tulisan bahasa Arab akan dinilai baik jika belum membaca dan melihat contoh penulisan bahasa Arab yang baik pula.
Ketika belajar bahasa Arab, khususnya bagi mahasiswa yang berada di jurusan bahasa Arab atau siapapun yang sedang mendalami pembelajaran bahasa Arab, mengasah keterampilan adalah hal yang wajib dilakukan, sebab bahasa adalah suatu pembiasaan. Ketika ingin terampil dalam menulis bahasa Arab maka asahlah kemampuan kita dalam menulis bahasa Arab, Untuk mengasah keterampilan ini, kadang menjadi problem tersendiri bagi setiap individu, karena masih bingung bagaimana cara mengasah dan apa yang harus dilakukan untuk mengasah keterampilan kita dalam menulis bahasa Arab.
Kemungkinan akan ada beberapa cara untuk mengasah keterampilan, namun berdasarkan pengalaman, penulis akan membahasa satu cara, yaitu dengan mengikuti berbagai event perlombaan dalam menulis bahasa Arab. Sudah banyak lembaga- lembaga yang setiap tahunnya menyelenggarakan perlombaan menulis bahasa Arab, misalnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang sendiri ada Gebyar Khazanah Aroby (GAZA) yang diselenggrakan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, dan Festifal Jazirah Arab (FJA) dari jurusan Bahasa dan Sastra Arab yang mengkategorikan esai (Insyak) sebagai salah satu cabang lomba. Pada tingkat yang lebih serius lagi adalah mengikuti konferensi nasional dengan menjadi pemakalah penulisan ilmiah bahasa Arab, hal ini bisa dijumpai setiap tahunnya di Seminar Nasional Bahasa Arab (SEMNASBAMA) Universitas Negeri Malang (UM)
Mengapa penulis mengambil cara mengasah keterampilan menulis bahasa Arab dengan mengikuti lomba? Ada beberapa poin positif yang dapat kita ambil manfaat besarnya dengan mengasah dan melatih keterampilan dengan cara berkompetisi, di antaranya adalah:
- Ketika berkompetisi pasti ada dorongan dalam hati bahwa kita harus menjadi terbaik berdasarkan usaha kita. Dorongan ini akan membuat kita semangat untuk melatih kemampuan menulis.
- Membangun time work dengan orang-orang yang sepemahaman dan orang ahli dalam bahasa Arab. Pengalaman penulis melalui kompetisi menulis, memberikan waktu tersendiri untuk bisa mengkonsultasikan tulisan pada ahli, yaitu dosen bahasa Arab.
- Dari hasil perlombaan ini akan ada kesimpulan tentang tulisan kita, apakah tulisan kita sudah baik dan benar? Apakah tulisan kita sudah layak dikonsumsi oleh masyarakat? Itu semua akan kita rasakan setelah mengikuti perlombaan, karena pada hakikatnya menulis bukan hanya menyangkut kaidah yang benar, namun baik bagi seorang pembaca tulisan kita juga sangat penting. Poin ini akan menjadi evaluasi tersendiri bagi tulisan kita.
Tiga poin di atas sangat diperlukan ketika kita ingin mengasah atau mendalami apa yang ingin kita kuasai dalam bahasa Arab. Proses mendalami yang paling utama adalah membangun rasa semangat dalam diri kita. Rasa semangat tidak cukup, tentunya harus dibarengi dengan bimbingan seorang guru atau teman yang lebih ahli dari kita. Setelah keduanya dimiliki maka lakukan evaluasi yang melibatkan keputusan orang banyak, maka melewati proses berkompetisi semua poin akan kita dapatkan dalam sekali bidik.
Recent Posts
- Gelar Bimtek dan Tryout untuk peningkatan kelulusan UPPPG
- Tembus Jurnal Sinta 4 dan Terdaftar HAKI: Hasil Penelitian Kolaborasi Mahasiswa dengan Pendampingan Dosen FITK
- Prof. Mudjia Rahardjo Berbagi Ilmu Metodologi Penelitian Kualitatif dengan Dosen FITK
- Tingkatkan Indeks Profesional ASN, Seluruh Tenaga Kependidikan FITK Ikuti Diklat Manajemen Risiko
- Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN Malang Raih Penghargaan Platinum “TIGERS” pada Ajang Internasional di Malaysia