Sering kali kita mengucapkan hal itu ketika kita melupakan sesuatu di mana sebelumnya sudah kita ingat-ingat dengan baik, dan tetapi tetap saja kita melupakannya.

“Huff….”

Ketika Sebatas Keinginan Menghantuimu

Oleh M. Fachruddin Fadhli Dzikri (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)

 

Sering kali kita mengucapkan hal itu ketika kita melupakan sesuatu di mana sebelumnya sudah kita ingat-ingat dengan baik, dan tetapi tetap saja kita melupakannya.

“Huff….”

Bagi para pencari sertifikat dari kalangan mahasiswa yang sudah memulai masa penulisan “itu” pasti tidak sedikit mendengar motivasi-motivasi atau pengalaman dari narasumber yang terkenal maupun yang tidak dikenal.

Ketika kita keluar dari ruangan seminar pastinya secara langsung maupun tidak langsung kita ingin mengubah pola pikir, tindakan, atau kebiasaan kita sebelumnya dan tentunya hal ini juga berlaku dengan kebiasaan kita berbicara bahasa Arab.

Bagi kita mahasiswa jurusan bahasa Arab, pendidikan atau sastranya tentu ingin mahir dalam berbicara bahasa Arab. Karena orang-orang luar mengira bahwa mahasiswa jurusan bahasa Arab pasti sudah mahir berbicara bahasa arab, maka mau tidak mau kita harus menanggung beban anggapan yang di luar dari kenyataan tersebut.

Akan tetapi kita tidak sebodoh itu, hanya diam dan menunggu hingga datangnya wangsit. menanggung beban anggapan dari orang-orang luar tersebut tentu bukanlah hal yang patut untuk diremehkan. Ketika mereka mengetahui kenyataannya, maka harga diri kita akan turun seturun-turunnya. Dan tentu kita tidak ingin hal tersebut terjadi.

Ketika kita ingin mengubah kebiasaan berupa tindakan, pola pikir, bahasa dan lain sebagainya yang sebelumnya belum pernah kita lakukan, maka sering kali kita akan melupakannya dan kembali ke sedia kala. Contohnya ketika ada anak ingin sekali merubah gaya tulisannya, tentu tidaklah mudah. Ketika masa perubahan gaya tulisan mereka berlangsung, pasti mereka sering melakukan pengulangan gaya tulisan sebelumnya secara tidak mereka sadari.

Hal itu berlaku juga dengan keinginan kita untuk terbiasa berbicara Bahasa arab dengan teman kita yang sebelumnya belum pernah kita lakukan. Banyak dari kita setelah mendengar motivasi dari orang-orang sana yang menganjurkan kita untuk sering-sering berbicaraBahasaarabdimanapundankapanpunkitaberada.

Keinginan kita untuk melakukan tersebut muncul di benak kita. Akan tetapi hanya sebatas tahap keinginan saja belum sampai pada tahap tindakan. Dan kita tidak tahu kenapa, setelah tahap keinginan muncul dibena kita, lalu tiba-tiba hilang begitu saja.

Keinginan kita untuk bisa berbicara Bahasa arab kapan pun dan dimana pun itu sirna di otak kita seakan-akan keinginan tersebut lenyap ditelan tugas yang menumpuk di pikiran kita. Padahal dilihat dari aktivitas kita sehari-hari, yang namanya tugas tidak terlalu mempengaruhi atau memberatkan kita dibandingkan dengan fakultas Sains dan Teknologi (SAINTEK).

Tulisan ini telah dimuat di: https://www.kompasiana.com/fachruddinfadhlidzikri7583/5d7a61ff0 97f362cef4e5282/ketika-sebatas-keinginan-menghantuimu