Menjadi Pendidik Bahasa Arab, Siapa Takut!
Menjadi seorang pendidik bukanlah perkara yang mudah tapi juga bukan menjadi sebuah perkara yang susah. Dikatakan susah bisa jadi dikarenakan memang tidak mempunyai keinginan, minat dan bakat untuk menjadi seorang pendidik. Jika sudah tidak mempunyai keinginan, minta dan bakat maka seseorang akan sulit untuk
Menjadi Pendidik Bahasa Arab, Siapa Takut!
Oleh Hasanul Mutawakkilin (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Menjadi seorang pendidik bukanlah perkara yang mudah tapi juga bukan menjadi sebuah perkara yang susah. Dikatakan susah bisa jadi dikarenakan memang tidak mempunyai keinginan, minat dan bakat untuk menjadi seorang pendidik. Jika sudah tidak mempunyai keinginan, minta dan bakat maka seseorang akan sulit untuk terbiasa dalam melakukan sebuah pekerjaan. Sebaliknya, jika suatu pekerjaan sudah disertai keinginan yang kuat maka dapat dipastikan akan melakukan suatu pekerjaan dengan mudah.
Mendidik itu bukanlah suatu pekerjaan yang biasa saja, butuh ketelatenan yang cukup tinggi agar bisa dikatakan menjadi seorang pendidik. Karena proses untuk menjadi seorang pendidik harus melewati jangka waktu yang cukup panjang. Ada beberapa tahapan yang harus mampu di tempuh oleh para calon pendidik agar mereka bisa menjadi pendidik yang benar-benar kompeten dibidangnya.
Apalagi jika menjadi seorang pendidik bahasa Arab, selain harus mampu menguasai ilmu di bidang pendidikan, seorang pendidik bahasa Arab juga harus benar-benar menguasai bahasa Arab yang akan diajarkan kepada para muridnya. Pendidik juga harus menguasai banyak metode pembelajaran yang akan diterapkan di dalam kelas nantinya. Selain itu, pendidik juga harus mempunyai inovasi-inovasi dan kreasi-kreasi dalam metode pembelajaran yang mana dapat digunakan sewaktu-waktu jika metode pembelajaran
Yang telah dipersiapkan kurang efektif ketika akan diterapkan.
Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh pendidik bahasa Arab, salah satunya adalah tantangan para siswa yang tentunya mulai awal tidak menyukai pelajaran bahasa Arab. Mereka telah menganggap bahwasanya pelajaran bahasa Arab lebih sulit dari pelajaran matematika. Tantangan seperti inilah yang harus diatasi oleh para pendidik dengan memberikan motivasi demi motivasi kepada mereka.
Selain itu, juga terjadi sebuah ketimpangan antar siswa yang terjadi di dalam kelas, seperti ada beberapa siswa yang lulusan pondok pesantren yang tentunya lebih jago daripada siswa yang bukan lulusan pesantren. Dalam hal ini seorang pendidik harus mampu untuk menjadikan mereka menjadi satu-kesatuan agar kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung di dalam dapat berjalan secara efektif dan kondusif. Sebenarnya masih banyak lagi tantangan yang harus dihadapi oleh para pendidik bahasa Arab namun hal tersebut bukanlah menjadi hal yang dapat menciutkan nyali kita untuk menjadi seorang pendidik bahasa Arab.
Tulisan ini telah dimuat di:
https://www.kompasiana.com/hasanulmutawakkilin1509/5d9586a60d 8230682a395012/menjadi-pendidik-bahasa-arab-siapa-takit
Recent Posts
- Mabruk, Prodi PBA FITK UIN Malang Raih Peringkat Akreditasi Unggul
- Persiapkan UP, Peserta PPG Kabupaten Cianjur Ikuti Bimtek dan Tryout di Kota Batu
- Gelar Bimtek dan Tryout untuk peningkatan kelulusan UPPPG
- Tembus Jurnal Sinta 4 dan Terdaftar HAKI: Hasil Penelitian Kolaborasi Mahasiswa dengan Pendampingan Dosen FITK
- Prof. Mudjia Rahardjo Berbagi Ilmu Metodologi Penelitian Kualitatif dengan Dosen FITK