Pendidikan Bahasa Arab(PBA) merupakan salah satu jurusan tertuadi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Jurusan yang tersedia mulai dari Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3) memiliki akreditasi A dan tak perlu diragukan lagi

Pendidikan Bahasa Arab Harga Mati

Oleh Alfiyah Rizzy Afdiquni (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)

 

Pendidikan Bahasa Arab(PBA) merupakan salah satu jurusan tertuadi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Jurusan yang tersedia mulai dari Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3) memiliki akreditasi A dan tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Salah satu mahasiswi jebolan S1, S2 dan calon Doktor S3 PBA UIN Malang adalah Nurridha Desti.

Nurrida Dhestiana merupakan perempuan kelahiran Jember. Selain memiliki pengalaman akademik yang mendalam dengan bahasa Arab, ia mendedikasikan hidupnya dengan mengajar bahasa Arab di SD Islam Al-Irsyad. Kecintaannya akan Bahasa Arab telah mendarah daging, sehingga lini kehidupannya tak bisa terpisahkan dengan Bahasa Arab.

Motivasi terbesarnya mencintai Bahasa Arab karena ayat Alquran Surat Yusuf ayat kedua dan sabda Rasulullah menjelang wafat, yaitu:

 

 

 

ِقل  ِوِن

 

ِم ت  ِ ِع ِك

 

ِعلا

 

  ِرب  ِي  ِ  ِا لا ِع

 

ِرآ  اِ ِن

 

إ  ِ  ا  ِن أ  ِن   ِزل  ِن  ِاه  ِ ق  ِ

 

 

“Sesungguhnya    Kami    menurunkannya     berupa    Alquran berbahasa Arab, agar kamu mengerti”

 

 

 

ِم هبما

 

ِكت  ِ

 

 ِت اس

 

ِضل  ِ  ِوا ما

 

ِن ت  ِ

 

ِن ل

 

أ  ِ   ِم   ِري  ِ ِك ِم

 

ِت في

 

ت  ِر  ِك

 

ِرسول  ِه

 

ِب هلال، وسن  ِة

 

كتا„Telah aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, siapa yang berpegang teguh dengan keduanya niscya dia tidak akan tersesat untuk selama- lamanya: yaitu kitabulloh (Alquran) dan as-Sunnah.”

Dalam Al-Qura‟n dan Hadits terdapat segala pegangan hidup untuk umat Islam. Juga, motivasi, kabar gembira serta ancaman bagi mereka yang lalai. Untuk menyelami makna Al-Qur‟an dan Hadits tentu diperlukan kemampuan Bahasa Arab yang memadai. Walaupun telah ada berbagai terjemahan, namun hal tersebut tidaklah cukup. Orang yang mengerti makna Al-Qur‟an dan Hadits secara langsung tanpa terjemahan akan lebih memaknai kehidupan secara langsung daripada orang yang masih membaca terjemahan. Memahami dan mendalami makna Al-Qur‟an dan Hadits tanpa membaca terjemahan akan membuat seseorang merasa tersentuh serta memiliki keterikatan batin dengan kalam-Nya dan kalam Nabi sehingga orang tersebut dapat menjalani kehidupan dengan nilai-nilai Islami.

Melalui kedahsyatan dan manfaat berkat mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Arab saat S1, Kak Dhesti mantap melanjutkan Master dan Doktoral di jurusan yang sama. Ia mengatakan,“saya tidak ingin hanya saya yang merasakan kebahagiaan dan ketenangan ketika belajar bahasa Arab. Dengan Pendidikan Bahasa Arab, ini menjadimodal sayauntukmensyiarkan, Bahasa Arabdan Alquran”

Walaupun Kak Dhesti termotivasi terjun ke PBA melalui Al- Qur‟an, bukan berarti lantas ia menafikan Bahasa Arab dengan hal lainnya. Di akhir ia menuturkan “jangan membatasi manfaat Bahasa Arab hanya sebagai Bahasa agama dan Bahasa Alquran saja, akan tetapi sejatinya Bahasa Arab juga Bahasa peradaban dan Bahasa Internasional”. Tahiyyah Arobiyah!!