Bagaimana pendapatmu tentang belajar bahasa arab? Apakah sulit? Atau membosankan?

Pembelajaran bahasa dibutuhkan agar seseorang dapat berkomunikasi dengan sesamanya baik berupa lisan maupun tulisan. Ada beberapa pelajaran kebahasaan yang

Permainan Brainstorming dalam Bahasa Arab

Oleh Evi Nur Rohmah (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)

 

Bagaimana pendapatmu tentang belajar bahasa arab? Apakah sulit? Atau membosankan?

Pembelajaran bahasa dibutuhkan agar seseorang dapat berkomunikasi dengan sesamanya baik berupa lisan maupun tulisan. Ada beberapa pelajaran kebahasaan yang resmi diterapkan di sekolah di Indonesia, salah satunya adalah bahasa Arab. Dalam penerapannya, pembelajaran bahasa asing tidaklah mudah karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahasa yang sering digunakan orang-orang sekitar. Agar pembelajaran bahasa Arab menjadi mudah dan dapat dipahami oleh siswa, para guru berusaha untuk menerapkan berbagai metode dan strategi yang menarik, salah satunya adalah dengan menyisipkan permainan kebahasaan seperti metode braistorming.

Menurut ensiklopedia, brainstorming adalah suatu metode memaparkan ide-ide dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan masalah. Metode ini merupakan proses yang kreatif dan efektif yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah. Siswa boleh memaparkan ide apapun sehingga dalam permainan ini  keaktifan dan kerja tim menjadi lebih baik. Adapun contoh permainan menggunakan metode brainstorming dalam pembelajaran bahasa Arab adalah „tebak gambar‟, „tebak peran‟ dan lain sebagainya.

Permainan dengan metode brainstorming sangat efektif dalam pembelajaran bahasa Arab. Siswa akan tergerak untuk aktif dan menerka-nerka penyelesaian dari suatu masalah. Guru bebas memilih jenis brainstorming yang digunakan. Sebagai contoh brainwriting; siswa dapat mengemukakan ide mereka dengan tertulis. Selain itu

Permainan dengan metode brainstorming sangat cocok digunakan untuk siswa tingkat menengah ke atas. Dengan pengetahuan yang hampir sempurna, tidak heran jika mereka mulai merasa penasaran dan tertarik dengan hal baru. Permainan ini juga melatih siswa untuk toleransi terhadap sesama, baik dengan menyetujuinya ataupun menyanggah dengan ide yang lebih cemerlang. Guru juga sebagai fasilitator kelas dapat menumbuhkan kerjasama antar kelompok agar terjadi komunikasi yang baik.

Tulisan ini telah dimuat: https://www.kompasiana.com/evinurrohmah/5d7116d30d82302be5 400152/permainan-bahasa-arab-siapa-takut