Quo Vadis Kurikulum PAI: Dilema, Tantangan dan Masa Depan
Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) saat ini dihadapkan dengan semakin banyaknya tantangan. Salah satu tantangannya adalah rendahnya umat Islam dalam mengembangkan kurikulum PAI yang berbasis pada tradisi Islam dan hanya berlandaskan pada pengembangan teori-teori pendidikan dari Barat. Benny Afwadzi, M.Hum peneliti dan dosen Prodi PAI menegaskan pentingnya kajian tentang pengembangan kurikulum PAI dengan menggunakan teori makkiyah-madaniyah. Tujuannya adalah untuk menyajikan gambaran umum pengembangan kurikulum PAI dengan menggunakan tradisi-tradisi Islam yang sering terlupakan. Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber Expert Talk, forum ilmiah yang diinisiasi Program Kelas Internasional (ICP) yang dipimpin Ulfah Muhayani, P.hD pada 4 September 2024 Pukul 10.00 – 11.30 WIB di gedung Megawati.
Dalam kesempatan tersebut, Benny mengangkat kajian berjudul “Kurikulum Al-Qur’an: Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Dengan Teori Makkiyah-Madaniyah”. Ia memberi kesimpulan bahwa pengembangan kurikulum PAI memiliki dua model, yaitu memperhatikan aspek psikologis dan sosiologis. Dalam aspek psikologis, pendidik PAI pada jenjang pendidikan dasar harus memperhatikan konteks masa Makkiyah, seperti redaksi ayat-ayat Al-Qur’an cenderung pendek dan berirama sehingga materi pembelajaran dan evaluasi hendaknya disampaikan dengan strategi yang pendek dan berirama. Penekanan pada isi pembelajaran reward and punishment, aqidah dan akhlak; dan penggunaan metode bercerita dan ilustrasi (tamtsil) juga perlu menjadi perhatian dalam PJOK pada jenjang ini. Sementara itu, pada jenjang menengah, pendidik dapat menggunakan model madaniyah, yakni materi pembelajaran dan evaluasi yang lebih luas dan lebih menitikberatkan pada muatan pembelajaran fiqih Islam. Aspek sosiologi diterapkan secara kontekstual karena adanya perbedaan kondisi sosial antara Nabi Muhammad saw dengan kita saat ini. Fokus aspek sosiologi dibagi menjadi dua, yakni sosiologi peserta didik dan kebutuhan masyarakat. Kontekstual merupakan pendekatan yang cocok diterapkan pada aspek sosiologi ini.
ICP Monthly Expert Talk merupakan ruang diskusi dan diseminasi penelitian termutakhir Dosen FITK dalam penjelajahan cakrawala baru dalam pendidikan, bertukar ide, dan menginspirasi inovasi. Agenda ini merupakan acara dua mingguan yang dihadiri oleh dosen dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan (FITK). Pertemuan ini berfungsi sebagai wadah untuk membahas temuan dan perkembangan penelitian terbaru di berbagai bidang pendidikan. Acara ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi akademis, meningkatkan kemampuan penelitian, dan memberikan informasi terkini kepada peserta tentang isu-isu penelitian terkini.
Penulis: Angga Teguh Prastyo, M.Pd
Related Posts
Recent Posts
- Gelar Bimtek dan Tryout untuk peningkatan kelulusan UPPPG
- Tembus Jurnal Sinta 4 dan Terdaftar HAKI: Hasil Penelitian Kolaborasi Mahasiswa dengan Pendampingan Dosen FITK
- Prof. Mudjia Rahardjo Berbagi Ilmu Metodologi Penelitian Kualitatif dengan Dosen FITK
- Tingkatkan Indeks Profesional ASN, Seluruh Tenaga Kependidikan FITK Ikuti Diklat Manajemen Risiko
- Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN Malang Raih Penghargaan Platinum “TIGERS” pada Ajang Internasional di Malaysia