Belajar Bahasa Arab, Apa Perlu Dipaksa?
Oleh Nurul Fadhilah Fakaubun (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Belajar bahasa arab di zaman sekarang, mungkin terlihat sulit dan membosankan, apalagi bagi anak-anak tingkat MTs/Sederajat yang masih remaja, yang kadang masih bingung dan labil menentukan pilihan, minat serta tujuan dalam melakukan suatu hal.
Hal ini semakin didukung dengan fakta lapangan yang ditemukan, setelah mencoba untuk mengajar bahasa Arab, serta bertemu dengan siswa-siswi MTs/Sederajat, yang benar-benar masih tak tahu mengapa ia perlu belajar bahasa Arab.
Sehingga sebagai guru yang mengajarkan bahasa arab dituntut untuk menjadi kreatif, inovatif, serta cerdas untuk menyajikan pembelajaran bahasa Arab, agar bahasa Arab tidak menjadi pelajaran yang dilupakan ataumembosankan.
Kadang kala siswa tak suka dan merasa bahasa Arab tidak penting, sebab ia tidak paham alasan mengapa ia perlu belajar bahasa Arab, sehingga disinilah ditemukan satu PR bagi para guru untuk memberikan alasan mengapa seorang siswa tersebut perlu belajar bahasa Arab.
Pemberian alasan ini pun sebenarnya tidak bisa dilakukan sekali atau dua kali, sebab anak MTs/Sederajat mereka perlu untuk diajak berpikir terus menerus agar dapat menancapkan pola dalam diri mereka, serta kesadaran yang bersumber dari pemahaman mereka, mengapa?
Perlu kita ketahui, setiap manusia akan melakukan sesuatu berdasarkan pemahamannya akan sesuatu tersebut, begitu pula dengan siswa dalam pembelajaran bahasa Arab. Yang mana hal ini juga lebih terkhusus ketika siswa yang belajar bahasa arab ini berasal dari sekolah-sekolah yang notabene nya Islam, sehingga perlu memberikan pemahaman bahasa arab adalah bahasa ya g mereka butuhkan bukan sekedar merekainginkan.
Memberikan pemahaman ini memang sangat diperlukan, karena sekali lagi hal ini akan mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya seseorang yang memahami apa itu gelas, bagaimana itu gelas, dan untuk apa itu gelas maka sudah semestinya ia akan menggunakan gelas sebagai alat untuk minum.
Namun ketika seorang tersebut tak mengetahui kegunaan dan lainnya, sudah pasti seorang tersebut akan bingung menggunakan benda tersebut. Begitu pun bahasa Arab, ketika tak memahami apa itu bahasa Arab, tak mengetahui kegunaannya, maka dipastikan iatakkan mengerti mengapa ia perlu belajar bahasa Arab, serta siswa pun akan memandang bahwa bahasa arab hanya sebagai pelajaran paksaan yang di berikan sekolah dan hanya untuk dijalani bukan untuk dipahami.
Yang alih-alih semakin terlihatlah, ketidaksukaan dengan bahasa Arab, yang menyebabkan generasi-generasi terbaik terutama generasi mulia Islam, kadang tak memahami bahasa Arab, sehingga ia pun kadang jauh dari petunjuk-Nya. Padahal siswa –siswa Mts/Sederajat diharapkan memiliki tingkat keimanan yang kuat yang manasalah satu penopangnya ialah dengan belajar bahasa Arab.
Sampai Kapan Penerjemah Bahasa Arab Bertahan? Oleh : Ikbal Mujamil Hamdan
Seperti kita tahu Google sebagai salah satu raksasa perusahaan tekmologi dunia mampu terus menghadirkan berbagai fitur yang memudahkan para peseluncur di berbagai website miliknya. Sekarang apapun bisa didapatkan hanya dengan menggunakan satu aplikasi yaitu browser. Begitu pun dengan memahami bahasa lain.
Salah satu aplikasi yang akan disoroti adalah grammarly yang dirasa mampu membantu siapapun dalam menerjemahkan bahasa tujuan ke dalam bahasa Inggris. Aplikasi itu mampu mendeteksi kesalahan yang dilakukan oleh pengguna hingga mampu memperbaiki tulisannya hingga sesuai dengan tata bahasa yang berlaku. Namun, bahasa yang bisa diakses sampai sekarang hanyalah bahasa inggris.
Kemunculan Grammarly ini, membuat terjemahan Bahasa Inggris ke bahasa tujuan menjadi lebih dipahami ataupun sebaliknya. Bisa dirasakan oleh pengguna sekarang bahwa bahasa hasil terjemah Google translate dengan bantuan grammarly membuatnya lebih enak dibaca. Dan semua itu bisa dilakukan hanya dengan memasukan tulisan kita ke dalam Google translate
Lalu bagaimana keadaan para penerjemah yang mengambil pundi- pundi uang dari aktivitas terjemah. Sampai kapan keberadaan mereka dibutuhkan untuk terus membantu ketidakpahaman para pembelajar bahasa asing. Sudah terdapat berbagai pendapat tentangkehilangan salah satu mata pencaharian ini. Karena kedepannya akan diganti oleh google translate.
Bahasa arab dalam posisi ini bagaimana. Apakah terjemahan yang ada sudah memenuhi standar gramatikal Bahasa Arab yang dikatakan Jelimet itu. mungkin salah satu kabar bahagia bagi penerjemah Bahasa Arab karena masih panjang waktu mereka dalam mempertahankan pekerjaan ini jika melihat hasil terjemahan Google Translate pada saat ini. Terutama dalam terjemahan Bahasa Arab ke bahasa lain atau sebaliknya.
Mungkin ke depannya akan muncul perbaikan-perbaikan terjemahan Bahasa Arab hingga peran penerjemah tidak diperlukan lagi. Jadi, Sampai kapan Penerjemah Bahasa Arab bertahan?
Tulisan ini telah dimuat di:
https://www.kompasiana.com/ikbalmujamilhamdan/5d842506097f3 62cb86c05e2/sampai-kapan-penerjemah-bertahan
Recent Posts
- Mahasiswa FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Adu Kreativitas di Lomba Esai, Kritisi Dunia Pendidikan yang Makin Canggih!
- FITK Gelar Review RPP Kurikulum Prodi dengan Pendekatan OBS Adaptasi dari Permendikbud No. 53 Tahun 2023
- Membangun Sikap Kenegarawanan Pengurus OMIK FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
- PPAW FITK UIN Malang Koordinasi untuk Optimalkan Pengelolaan Keuangan Jurnal
- UP UKMPPG Bacth 1 Tahun 2024 di LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Berjalan Lancar dan Optimal, Penyelia: LPTK Lain Bisa Meniru