GAZA V Jadi Sarana Syiarkan Bahasa Arab
FITK NEWS – Sebagai salah satu rentetan program Milad Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Gebyar Khazanah Araby (GAZA) V selalu menghadirkan nuansa seru untuk terus mensyiarkan Bahasa Arab. Dengan mengangkat tema تحيا الأمة بإحياء لغتها , acara ini mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan, baik pondok pesantren, sekolah maupun universitas.
Aditya Maulana selaku Ketua Panitia GAZA V mengatakan jika acara Gaza dilaksanakan selama lima hari yaitu mulai tanggal 1 Oktober sampai 5 Oktober. ”Untuk acara pembukaan digelar Ahad pagi (1/10). Sementara penutupan dihelat Kamis malam di Gedung C lantai 3”, ujar Aditya.
Berapa cabang lomba di Gaza? Aditya menjelaskan ada delapan cabang lomba yang disuguhkan dalam Gaza. Di antaranya lomba debat Bahasa Arab, taqdimul qishah (story telling by Arabic ), khitobah, ghina’, musabaqah qira’atil kutub, Insya’, Imathoh (cerdas cermat) dan kaligrafi. ”Cabang lomba ini diikuti lebih dari 400 orang lebih peserta dari berbagai instansi dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Madura. Kontingen Pondok Pesantren al-Amin Prenduan Madura lah yang berhasil menyabet gelar juara umum,” kata Aditya.
Tak hanya perlombaan dalam Gaza, rangkaian milad HMJ PBA juga diisi dengan talkshow, Jumat (6/10). Di momen ini, panitia mengundang Gus Utsman Arrumy (budayawan muda al-Azhar, Kairo, Mesir dan pengarang buku sastra kasmaran) sebagai narasumber. “Para alumni berbagai angktakan juga kami undang untuk meramaikan talkshow”, pungkasnya. (Ade/gung)
Recent Posts
- Penelitian Kolaboratif Internasional FITK dan FPI Universiti Kebangsaan Malaysia Semakin Intensif
- Expert Talk ICP Memperkuat Kepakaran dan Keilmuan Dosen FITK
- Alfan Fahrizal Bawa Prodi TBI Bersinar dalam Ajang Internasional di Tokyo
- International Student Travel Grant Unit ICP Persiapkan Mahasiswa FITK Miliki Jaringan Riset dan Afiliasi Internasional
- Prof. Nur Ali: “Perda Pesantren Miliki Fungsi Strategis sebagai Alat Kontrol Evaluasi dan Regulasi, Tak Sekedar Deteksi Dini Radikalisme”