Perlukah Metode Pembelajaran Bahasa Arab Mengikuti Arus Perkembangan Zaman?
Tak bisa dipungkiri lagi, berkembangnya bahasa Arab tidak dapat dilepaskan dari peran dua instansi pendidikan Islam yang tersebar di Indonesia. Kedua instansi tersebut selalu menjadikan mata pelajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran wajib yang harus ditempuh oleh semua siswa dari semua jenjang pendidikan. Sehingga
Perlukah Metode Pembelajaran Bahasa Arab Mengikuti Arus Perkembangan Zaman?
Oleh Hasan Mutawakkilin (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Tak bisa dipungkiri lagi, berkembangnya bahasa Arab tidak dapat dilepaskan dari peran dua instansi pendidikan Islam yang tersebar di Indonesia. Kedua instansi tersebut selalu menjadikan mata pelajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran wajib yang harus ditempuh oleh semua siswa dari semua jenjang pendidikan. Sehingga tak heran, bahasa Arab semakin diminati oleh kalangan pelajar di tengah-tengah semakin pesat dan majunya bahasa Inggris di dunia pendidikan. Kursus-kursus bahasa Arab juga semakin mudah dijumpai di beberapa wilayah sehingga pembelajaran bahasa Arab pun menjadi sangat bervariasi dengan munculnya inovasi-inovasi baru dalam metode pembelajaran bahasa Arab.
Pondok pesantren merupakan salah satu instansi pendidikan Islam yang sangat berkembang di Indonesia sehingga di dalamnya dapat ditemukan berbagai macam inovasi dan variasi yang dikembangkan oleh para pendidik alias asatidz guna membuat para peserta didik alias para santri menjadi semakin mudah dalam memahami dan meyerap ilmu yang disampaikan oleh para asatidz. Tetapi, di beberapa pesantren, tetap masih bisa dijumpai pembelajaran bahasa Arab yang menggunakan metode yang cukup kuno, yakni qowaid wa tarjamah.
Metode yang bisa dikatakan kuno diatas bukan berarti juga menjadikan metode itu sudah tidak efektif lagi sehingga ditinggalkan begitu saja. Tetapi ada beberapa asatidz yang tetap melestarikan metode ini karena mereka menganggap bahwasanya metode qowaid wa tarjamah ini tetap menjadi metode yang cukup efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab.
Hal di atas bukanlah tanpa alasan, metode ini memang cukup cocok bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa Arab dengan waktu singkat karena dalam metode ini mereka secara tidak sadar akan langsung mempelajari empat ketrampilan bahasa Arab yang sebenarnya harus dikuasai satu demi satu yang tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Evaluasi yang dilakukan melalui metode ini juga bukanlah sesuatu yang sulit, namun melalui evaluasi tersebut dapat dipastikan para ustaz dan santri mampu mencapai tujuan kompetensi pembelajaran.
Namun pada era sekarang ini, yaitu sebuah era yang semakin majunya dunia pendidikan bahasa Arab, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi membuat mau tidak mau sebuah metode pembelajaran juga harus mampu mengikuti dan mengimbangi beberapa kemajuan tersebut. sebuah ide kreatif yang muncul dari seorang tenaga pendidik tentunya harus mampu menghasilkan inovasi dan kreativitas yang mampu membuat para peserta didik semakin bernafsu untuk mempelajari bahasa Arab.
Hal di atas bukanlah sesuatu yang sulit untuk direalisasikan, banyak sekali teknologi yang dapat dijadikan sebuah penunjang untuk diimplementasikan ke sebuah media pembelajaran yang efektif untuk siswa. Namun perlu digarisbawahi juga, kemajuan teknologi ini tidak serta merta membuat para pendidik meninggalkan beberapa metode yang sudah lawas alias kuno yang sebelumnya juga mampu menjadi sebuah metode yang sangat efektif di zamannya.
Tulisan ini telah dimuat di:
https://www.kompasiana.com/hasanulmutawakkilin1509/5d79042a0d 823016563ac9f2/perlukah-metode-pembelajaran-bahasa-arab- mengikuti-arus-perkembangan-zaman
Recent Posts
- Mabruk, Prodi PBA FITK UIN Malang Raih Peringkat Akreditasi Unggul
- Persiapkan UP, Peserta PPG Kabupaten Cianjur Ikuti Bimtek dan Tryout di Kota Batu
- Gelar Bimtek dan Tryout untuk peningkatan kelulusan UPPPG
- Tembus Jurnal Sinta 4 dan Terdaftar HAKI: Hasil Penelitian Kolaborasi Mahasiswa dengan Pendampingan Dosen FITK
- Prof. Mudjia Rahardjo Berbagi Ilmu Metodologi Penelitian Kualitatif dengan Dosen FITK