FITK NEWS – Setelah sukses menyelenggarakan kegiatan yudisium, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar kegiatan pembekalan Pra Kerja, hari ini (24/03) via zoom meeting. Pembekalan ini diinisiasi oleh Unit kewirausahaan dan Unit bimbingan dan Konseling di bawah koordinasi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama FITK. Lewat acara ini para lulusan diharapkan memiliki wawasan yang luas terkait kesiapan memasuki dunia kerja.

WD Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama FITK Dr. Marno, M.Ag menuturkan kegiatan ini bertujuan supaya serapan lulusan di dunia kerja semakin meningkat. Berdasarkan hasil tracer studi tahun 2021 serapan lulusan pada dunia kerja sudah mencapai 37,5% pada tahun pertama. “Tingginya angka lulusan FITK harus diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas lulusan dan persiapan untuk memasuki dunia kerja agar memiliki daya saing yang mumpuni, agar para lulusan dapat diserap di dunia kerja. Pembekalan calon lulusan yang dilakukan oleh FITK tidak lain untuk menjawab kebutuhan dunia pendidikan pada kehadiran guru-guru profesional khususnya yang mampu menginternalisasikan nilai-nilai Islam dalam pembelajarannya”, ujar Marno.

Pembekalan kali ini, sambung Marno, mengangkat tema “ Penguatan Skill Calon Lulusan Memasuki Dunia Kerja di Era Revolusi Industri 4.0”. Ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah ditempuh para mahasiswa selama masa studinya. “Total ada sekitar 200 calon wisudawan yang mengikuti pembekalan”, kata pria asal Lamongan tersebut.

Untuk diketahui, kegiatan pembekalan menghadirkan dua narasumber andal yaitu Manake Bambang Triawan, S.E (Penanggungjawab Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Departemen Tenaga Kerja Kota Malang) dan M. Adi Putra Anugrah Perdana, S.Pd., M.Pd (Instruktur Nasional Bimbingan dan Konseling).

Dalam kesempatan tersebut, Manake Bambang Triawan, S.E (narasumber pertama) menyampaikan berbagai program yang disediakan oleh Depnaker sebagai upaya mengurangi dan mengantisipasi meningkatnya angka pengangguran, termasuk di antaranya mengenai laman informasi lowongan pekerjaan. Dia juga menuturkan tentang fluktuasi pengangguran, khususnya di Jawa Timur dan Kota Malang yang sejak pandemi berada pada peringkat ketiga setelah Sidoarjo dan Surabaya. Kondisi ini dipenguruhi oleh tingginya angka putus kerja sebagai dampak Pandemi Covid 19.

Selain itu, dia juga memaparkan tentang pentingnya perencaan tenaga kerja sebagai solusi berbagai masalah ketenagakerjaan di Indonesia. Melalui perencanaan tenaga kerja, dapat dipetakan tenaga kerja yang tersedia di masa mendatang, tenaga kerja yang dibutuhkan di masa mendatang, tenaga kerja yang tidak lagi dibutuhkan di masa mendatang, serta aktivitas yang dilakukan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan. Dengan demikian, diharapkan kesenjangan dan ketimpangan antara lapangan pekerjaan dengan output pendidikan akan semakin menurun.

Sementara M. Adi Putra A.P (pemateri kedua) memaparkan tentang urgensi soft skill sebagai salah satu kunci kesiapan memasuki dunia kerja. Dia menuturkan beberapa soft skill yang harus dimiliki oleh individu di antaranya sikap percaya diri, pemahaman akan jati diri, kepemilikan visi dan Goal Setting yang disertai doa, keterampilan mengelola keuangan, berfikir kritis dan pengambilan keputusan serta kesediaan diri untuk berempati, besikap proaktif dan menjadi pendengar yang baik. “Dengan memahami potensi diri, seorang individu dapat mengidentifikasi pekerjaan apa yang tepat untuknya. Dengan demikian, kinerja yang dihasilkan dapat maksimal dan produktivitas kerjanya akan terus meningkat. Beberapa soft skill inti tersebut menjadi syarat yang harus dipenuhi oleh masing-masing individu untuk memasuki dunia kerja dan bertahan di dalamnya sehingga dapat berkembang sesuai dengan keahliannya”, papar M. Adi Putra A.P.