Efektifkah Menghafal Mufradat dengan Bernyanyi?
Mufradat atau kosakata merupakan makanan sehari hari bagi pembelajar bahasa arab. Suatu hal wajar bagi mereka karena sedang mempelajari salah satu bahasa asing. Selain itu mufradat menjadi fondasi utama dalam memahami teks bahasa arab. Maka dari itu para siswa diharapkan dapat menghafalkan mufradat yang telah
Efektifkah Menghafal Mufradat dengan Bernyanyi?
Oleh Catur Nurul Azizah (Mahasiswa PBA Angkatan 2016)
Mufradat atau kosakata merupakan makanan sehari hari bagi pembelajar bahasa arab. Suatu hal wajar bagi mereka karena sedang mempelajari salah satu bahasa asing. Selain itu mufradat menjadi fondasi utama dalam memahami teks bahasa arab. Maka dari itu para siswa diharapkan dapat menghafalkan mufradat yang telah dipelajari di kelas.
Dalam menghafal mufradat seorang guru mempunyai metode tersendiri dalam mengajarkannya. Salah satu metode yang terkenal dan sering dipakai yaitu dengan bernyanyi. Metode ini biasanya diterapkan pada tingkat pemula. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa senang bagi para siswa terhadap bahasa arab. Akan tetapi apakah mereka benar-benar hafal atau hanya sekedar hafal nyanyian?
Seorang guru yang mengajar mufradat menyatakan bahwa metode bernyanyi tidak membuat siswa hafal dengan mufradat. Hal ini berdasarkan pengalamannya mengajar di kelas. Parasiswa dapat menghafal mufradat ketika dinyanyikan bersama sama . Sayangnya, mereka kebingungan ketika ditanya satu persatu mufradat. Apalagi jika mufradatnya itu ditanya secara acak. Sebagian mereka pun mengakui kesulitan ketika ditanya mufradat secara acak, karena harus mengurutkan kembali dari awal denganmenggunakan lagu.
Kejadian di atas terjadi pada siswa yang memiliki target hafalan dalam seharinya, sehingga mereka harus menghafal mufradat sebanyak mungkin. Menghafal mufradat dengan bernyanyi sebenarnya metode yang sangat menyenangkan bagi pemula. Terutama untuk menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap bahasa arab. Akan tetapi harus dilihat dulu banyaknya mufradat yang harus mereka hafal. Jika targetnya sedikit, mungkin saja mereka dapat hafal walaupun ditanya secara acak. Berbeda lagi jika targetnya banyak, maka mereka menjadi terfokus pada nada lagunya sehingga harus mengurutkan ulang dari awal.
Oleh sebab itu setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagi mereka yang diharuskan menghafal banyak mufradat, dapat menerapkan metode ini ketika memurojaah atau mengulang ulang kembali mufradat yang telah dihafalkan. Akan tetapi untuk menghafal mufradat baru, mereka harus menghafal sesuai dengan caranya masing-masing.
Tulisan ini telah dimuat di:
https://www.kompasiana.com/caturnurul/5d7b29d20d823020097b9 d02/efektifkah-menghafal-mufradat-dengan-bernyanyi
Recent Posts
- PPAW FITK UIN Malang Koordinasi untuk Optimalkan Pengelolaan Keuangan Jurnal
- UP UKMPPG Bacth 1 Tahun 2024 di LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Berjalan Lancar dan Optimal, Penyelia: LPTK Lain Bisa Meniru
- FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Bekali Panitia dan Pengawas untuk Tingkatkan Integritas dan Kualitas Pelaksanaan UP UKMPPG
- 9 Mahasiswa FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Siap Ikuti Program Student Exchange ke Prancis!
- Dekan FITK UIN Malang Beri Arahan Persiapan PKDP, Dorong Dosen Tingkatkan Profesionalitas dan Be The First