FITK NEWS – Meskipun terbilang baru, Jurusan Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA) juga tak kalah eksis dengan jurusan lain. Sejak berdiri pada 2014 lalu, jurusan yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang itu sudah menggelar banyak kegiatan. Salah satunya seminar nasional bertema Arah Pengembangan Kurikulum PGRA Berbasis Integrasi dan KKNI. Acara dihelat di Singhasari Resort, Kota Batu beberapa waktu lalu.

Ketua Jurusan (Kajur) PGRA, Dr Samsul Ulum MA menerangkan kegiatan seminar nasional melibatkan para dosen PGRA FITK UIN Maliki Malang, kepala dan guru RA se-Kota Malang. Jika ditotal, jumlahnya mencapai lebih kurang 30 peserta.

Soal materi apa yang disampaikan dalam seminar, Ulum menjelaskan banyak poin yang dibahas. Terutama yang berkaitan dengan eksistensi PGRA di kancah nasonal serta arah pengembangan kurikulumnya.

Lewat seminar ini, sambung Ulum, pihaknya ingin mengajak para dosen, mahasiswa dan guru RA agar terus meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya. Sebab mengajar tak hanya butuh pengetahuan yang cukup namun juga disertai keterampilan pendukung lainnya.    

Dia melanjutnya, seminar tersebut juga sebagai salah satu cara untuk menguatkan eksistensi PGRA di lingkungan UIN Maliki Malang. Artinya walaupun masih tergolong jurusan baru, PGRA punya banyak keunggulan. Di antaranya kurikulum sudah berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Selain itu fasilitas penunjang pembelajaran juga sudah tersedia lengkap. ”Kami berkomitmen mencetak alumni yang matang dalam keilmuan dan profesional dalam mengajar,” jelasnya. Untuk diketahui, pendaftaran PGRA sudah dimulai tahun lalu. Sehingga para siswa yang ingin mengambil jurusan PGRA bisa segera mendaftar. Informasi lebih lengkap bisa mengakses website: http://pmb.uin-malang.ac.id.  

 Senada dengan Ulum, Dekan FITK Dr H. Nur Ali MPd menambahkan rencananya tahun ini FITK juga akan membuka satu kelas PGRA khusus untuk guru non lulusan PGRA. Sehingga mereka bisa melanjutkan pendidikannya disini. ”Tentunya mereka harus mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru terlebih dahulu,” ujar Nur Ali. (gung)Penulis: Agung Prasetiyo