FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus mempersiapkan diri sebagai LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan) paling kompetitif di level global. Merespon hal tersebut disertai dengan komitmen dalam menghasilkan kualitas pendidikan yang unggul dan bereputasi internasional, FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran dan koordinasi awal perkuliahan semester genap Tahun Akademik 2023-2024 pada hari kamis, 15 Februari 2023. Kegiatan dihadiri oleh seluruh dosen FITK UIN Maulana Malik beserta unsur ketua Prodi dan sekretaris serta jajaran para profesor.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd menegaskan terima kasih Beliau kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan dikarenakan hasil IKI (Indikator Kinerja Utama) dan IKI (Indikator Kinerja Individu) dari kontrak kinerja, perjanjian kinerja dan kinerja individu, telah melampaui angka 100%. “Mudah-mudahan di tahun 2024 bisa mencapai angka 150%,” terang beliau. 

Pakar Manajemen Pendidikan Islam tersebut mengatakan untuk mencapai hal tersebut telah disusun berbagai kebijakan maupun menindaklanjuti arahan dari Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. “Dalam rangka mencapai visi misi unggul bereputasi internasional dalam ruang lingkup FITK, untuk ditindaklanjuti dengan cara: pertama, menambah jumlah rekognisi penelitian mahasiswa dosen. Rekognisi yang dimaksud bukan penelitian dosen mahasiswa. Kedua, Menambah publikasi jurnal nasional dan internasional baik yang berasal dari dosen maupun mahasiswa.

Prof. Nur Ali menambahkan FITK setiap tahun menargetkan minimal lahir 5 guru besar. Juga akan dilakukan penguatan public speaking. Sejalan dengan hal tersebut, Gedung micro teaching didaulat sebagai international language area. Di dalamnya terdapat Arabic Corner dan Inggris Corner. Dalam waktu dekat akan diadakan tes speaking pada semua dosen. Diambil antara 25 sampai 30 orang. Dosen terpilih akan dikembangkan menjadi presenter pada forum-forum akademik internasional. Para dosen non bahasa Arab dan non bahasa Inggris tersebut akan mengikuti diklat public speaking. Universitas Malaya dan UKM Malaysia telah bersiap berkolaborasi untuk menyongsong kerjasama ini. 

“Kerjasama ini bersifat strategis karena juga memiliki keuntungan. Sebab saya diberi amanah sebagai ketua forum Dekan Pendidikan se-Asean,” jelas Beliau. Dipersiapkan pula anggaran untuk pengembangan bahan ajar perkuliahan. Dosen pun diberi akses untuk melakukan lecturer exchange yakni mengajar di luar kampus yang selevel dengan UIN Malang. Mengajar yang memiliki Prodi terakreditasi unggul dan dinilai sepadan dengan UIN Malang. Selain itu, pengelolaan kelas ICP (International class program) dikelola secara selektif. Difasilitasi dengan ruang kelas tersendiri dengan dosen-dosen pengajar yang memiliki kualifikasi standar internasional.

Penulis: Angga Teguh Prastyo, M.Pd