SILK (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur): Lestari Budaya Indonesia di Negeri Jiran
Sudah menjadi tanggung jawab pemerintahIndonesia untuk memberikan pelayanan terhadap rakyatnya dimanapun mereka berada terutama berkenaan dengan pelayanan pendidikan, apalagi Indonesia dengan demokrasinya sudah barang tentu rakyat menjadi satu-satu nya “penguasa” yang harus dilayani, tidak hanya di dalam negeri Indonesia saja, tapi juga untuk warga negara Indonesia yang berada di luar teritorial Indonesia.
Kedutaan Besar Republik Indonesia memegang peranan penting dalam hal pelayanan pendidikan untuk masyarakat yang berada di luar terotiral indonesia khususnya yang berada di Malaysia.
SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) merupakan sekolah Indonesia yang dijembatani KBRI yang bertujuan sebagai pelayanan pendidikan warga negara Indonesia yang berada di Malaysia. Seperti halnya Chow kit yang dikenal sebagai Indonesia kecil untuk urusannuansa Indonesia dan bisnis di Malaysia, sementara SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) sebagai replika Indonesia bernuansa pendidikan yang melayani tidak hanya untuk anak-anak saja tapi juga pekerja WNI dengan pemberian pelatihan bahasa Inggris dan TIK, untuk itulah SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) lebih kepada pusat pendidikan dan budaya. Jadi SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) bukan terdiri dari siswa dan guru berwarga negara malaysia atau juga dengan bahasa pengantar inggris dan melayu, akan tetapi semuanya murni orang Indonesia.
Adanya SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) juga sebagai wadah untuk memfasilitasi WNI yang hendak sekolah di jenjang SD sampai SMA di Malaysia, dikarenakan kebijakan pendidikan di Malaysia pada jenjang tersebut hanya boleh mendapatkan pengajaran dan lain sebagainya namun tidak mendapatkan ijazah. Untuk itulah SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) memberikan pelayanan sistem ujian paket untuk pelajar yang terlalu jauh dari lokasi SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) sehingga harus ikut belajar di sekolah negara Malaysia.
Sama halnya dengan Indonesia, kurikulum yang diterapkan di sekolah ini adalah kurikulum KTSP, sementara untuk kurikulum 2013 rencananya akan diterapkan mulai bulan Juli 2014 mendatang.
SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) merupakan sekolah dari jenjang TK sampai SMA dengan komposisi siswa dari berbagai macam suku di Indonesia mencoba mempertahankan kebudayaan Indonesia melihat budaya diluar sekolah agak berbeda. Dengan demikian, sekolah “dititipi” misi untuk pelestarian budaya Indonesia. Seperti yang disinggung oleh Bapak Sungkono selaku Waka Kurikulum bahwa “semuanya persis seperti di Indonesia, hanya saja kita dititipi untuk tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia”. Jadi tidak ayal jika sekolah ini banyak ekstrakulikulel yang berupaya untuk melestarikan budaya Indonesia diantaranya seperti berlatih memainkan gamelan, angklung, seni tari daerah, seni musik daerah dan lain-lain.
Hal yang berbeda disini adalah, Mereka warga Indonesia berjuang menegakkan patriotisme cinta tanah air dan memiliki semangat belajar yang tinggi, hal itu bisa dilihat ketika mereka menunggu jam UTS (Ujian Tengah Semester) berikutnya, mereka tekun belajar di lorong-lorong sekolah.
Tidak mudah tentunya mendapatkan nuansa pendidikan Indonesia diluar negeri. SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) mengusung nuansa tersebut dengan memfasilitasi WNI yang cinta tanah air. Akan tetapi terkadang WNI yang berada di Indonesia menganggap kebudayaan kita ketinggalan zaman dan pada akhirnya ditinggalkan tanpa bekas.
Melestarikan budaya asli Indonesia perlu digalakkan kembali di Indonesia, sangat ironis apabila ketika melihat mereka di negara orang lain berusaha mempertahankan kebudayaan Indonesia sementara WNI yang hidup di Indonesia harus rapuh dan menutp mata dengan kebudayaan asli Indonesia karena pada dasarnya kebudayaan itu yang membedakan Indonesia dengan negara yang lainnya. Jadi, hanya mereka yang berjiwa patriot yang merasa bangga untuk mengusung bendera Indonesia dimanapun mereka berada. Merdeka.
Recent Posts
- Mabruk, Prodi PBA FITK UIN Malang Raih Peringkat Akreditasi Unggul
- Persiapkan UP, Peserta PPG Kabupaten Cianjur Ikuti Bimtek dan Tryout di Kota Batu
- Gelar Bimtek dan Tryout untuk peningkatan kelulusan UPPPG
- Tembus Jurnal Sinta 4 dan Terdaftar HAKI: Hasil Penelitian Kolaborasi Mahasiswa dengan Pendampingan Dosen FITK
- Prof. Mudjia Rahardjo Berbagi Ilmu Metodologi Penelitian Kualitatif dengan Dosen FITK