FITK NEWS– Sebagai bentuk tindak lanjut MoU antara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan PC NU Kota Malang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk workshop bagi kepala sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU Kota Malang. Total ada 33 kepala sekolah yang mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan workshop tersebut dilaksanakan selama 2 hari yaitu 21-22 November 2022 di SD Nurul Huda I Kedungkandan. Adapun tema yang diangkat dalam workshop tersebut yaitu “Manajemen Pengembangan Pendidikan Dasar bagi Kepala SD/MI Maarif NU se-Kota Malang”.

Kegiatan workshop menghadirkan narasumber andal dari FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yaitu Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd (Dekan sekaligus pakar manajemen pendidikan Islam) dan Dr. Abdussakir, M.Pd (Kajur Tadris Matematika sekaligus ahli kompetisi nasional). Selain dua pemateri tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melibatkan mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Matematika FITK, yaitu Muhammd Zia Alghar, S.Mat.

Prof. Nur Ali dalam pemaparannya menyampaikan, untuk mengubah nasib suatu bangsa, maka yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas pendidikannya. Peningkatan kualitas pendidikan, termasuk pendidikan dasar, dilakukan dengan menerapkan manajemen yang bagus dalam pengelolaan suatu lembaga pendidikan. 

Prof Nur Ali yang juga sebagai ketua umum PC Lp Maarif NU Kota Malang menyatakan bahwa para siswa dari Madrasah dn sekolah swasta yang sering kalah dan belum menjdi juara di ajang olimpiade dan Porseni itu bukan karena mereka tidak pandai, tetapi karena kurangnya sarpras, dana dan pembinaan. Jika mereka memperoleh pembinaan dan pendampingan dengan baik, insya allah mereka juga bisa berprestasi dengan baik pula. Oleh sebab itu Kampus di Kota Malang harus hadir untuk Madrasah dan sekolah swasta sebagai salah satu wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus pemenuhan akan hak sebagai tetangganya kampus.

Sementara Dr. Abdussakir menambahkan lembaga pendidikan yang bermutu harus siap diadu. Lembaga pendidikan harus berani unjuk diri, siap berkompetisi dan berprestasi, baik lembaganya, tenaga pendidik dan kependidikannya, maupun peserta didiknya. Hal ini karena masyarakat akan mencari lembaga Pendidikan yang unggul dan berprestasi untuk putra-putrinya.

Lebh lanjut Dr. Abdussakir menuturkan pihaknya siap mengadakan berbagai workshop yang dibutuhkan. Menurutnya, saat ini sudah terdata sebanyak 54 topik workshop yang diajukan peserta, yang betul-betul dibutuhkan oleh sekolah atau madrasah. Hal ini mengindikasikan bahwa di Kota Malang saja, khususnya di sekolah/madrasah di naungan LP Ma’arif NU, masih banyak ladang pengabdian kepada masyarakat yang dapat digarap oleh FITK dengan melibatkan mahasiswa.   

Senada dengan Dr. Abdussakir, Muhammad Zia Alghar menyajikan materi terkait integrasi sains dan agama yang merupakan ciri khas Kompetisi Sains dan Madrasah (KSM) serta Olimpiade Sains Ma’arif NU (OSM). OSM merupakan ajang kompetisi untuk sekolah/madrasah di bawah naungan LP Ma’arif NU Kota Malang yang digelar perdana pada Ahad, 20 November 2022. OSM 2022 diikuti oleh sebanyak 214 peserta mulai level SD/MI, SMP/MTS, sampai SMA/SMK/MA se-Kota Malang.

Berdasarkan angket evaluasi yang didapat wartawan media ini,
kegiatan workshop memperoleh tanggapan positif dari peserta. Terbukti peserta sangat senang dengan adanya kegiatan workshop. Tak hanya itu, mereka juga menyatakan bahwa kegiatan workshop sangat bermanfaat dan memberikan ilmu serta praktik yang jelas untuk manajemen pengembangan lembaga serta tindak lanjutnya. Mereka mengharapkan adanya workshop lanjutan, terutama terkait implementasi kurikulum merdeka, pengembangan media, dan penulisan karya ilmiah bagi guru.