Kemampuan yang paling penting dalam mengembangkan potensi yang dimiliki mahasiswa adalah asik dan enjoy dengan bidang tersebut. WD III FITK, Dr. Marno, M.Ag menjelaskan bahwa perlu berbagai wadah pembinaan untuk meningkatkan potensi dan minat mahasiswa sehingga menjadi soft skill yang dapat diandalkan ketika menjadi alumni.

“Kurang lebih ada 20 Wadah Pembinaan di lingkungan FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Makanya kurikulum yang ditujukan kepada mahasiswa tidak hanya dibatasi pada terciptanya lulusan profil utama saja. Kita mencoba merekonstruksi kurikulum agar mampu memberikan peluang kepada mahasiswa, tidak hanya menjadi guru namun juga bisa mengaktualisasikan diri dalam bidang yang lain. Makanya kemudian muncul istilah profil tambahan,” kata Pak Marno saat memberi sambutan pada Kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Tahun 2024 pada 29 Mei 2024 lalu di gedung micro teaching. Beliau menjelaskan pada Prodi PAI, profil tambahan seorang mahasiswa menjadi mubaligh atau dai. Bahkan pada Prodi PAI terdapat mata kuliah tambahan menjadi entrepreneur. 

Dari analisis hasil tracer study, tidak semua alumni menjadi guru. Misalnya dalam kegiatan bimtek kewirausahaan ini merupakan ajang aktualisasi diri untuk mengembangkan minat dan potensi menjadi wirausaha dalam bidang digital. “Saya kira ini perlu sekali dan menjadi pintu menuju kaya. Manakala sudah kaya insya Allah akan lebih mudah untuk masuk surga. Ketika seseorang menjadi kaya akan banyak kemudahan untuk melakukan infaq dan shodaqoh. FITK memiliki berbagai macam wadah pembinaan. Hari ini dengan adanya pembinaan kewirausahaan dengan tema besarnya digital marketer. Besok akan ada bimbingan konseling untuk pengembangan soft skill. Di dalam Prodi yang lain juga ada wadah-wadah pembinaan seperti di MPI ada school plan dan bisnis plan,” pungkas Beliau.

Penulis: Angga Teguh Prastyo, M.Pd