FITK NEWS – Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang semakin terbuka dengan informasi serta inovasi yang dilakukan oleh instansi pendidikan lainnya. Dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Penguatan Kompetensi Mahasiswa PIPS melalui Magang dan Praktikum (25/5) lalu, jurusan ini mengundang Christopher MacDonald untuk menjabarkan model dan mekanisme magang di kampus ia mendalami Political Science and History, yaitu Mc Gill University-Kanada.

Mahasiswa yang sudah berada di kampus ulul albab sejak pertengahan Mei 2016 ini menyampaikan jika syarat magang relatif mudah. Hanya dengan mengantongi nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2.7, mahasiswa berhak mengisi formulir pendaftaran magang.

Pria asal Toronto ini menjelaskan jika magang pada umumnya dilaksanakan saat summer dan menjadi kegiatan pilihan bagi mahasiswa. “Mahasiswa boleh mengikuti magang lebih dari sekali dan di instansi yang berbeda saat summer. Misalnya mulanya mereka magang di instansi pendidikan, untuk musim panas berikutnya mereka dapat memilih perusahaan atau instansi lainnya,” terang Christopher

Dihadapan jajaran Dekanat, Kajur-Sekjur PIPS serta para alumni PIPS FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang hadir, pria yang tengah mempelajari East Asian Studies ini juga bercerita mengenai prosedur menjadi seorang pendidik di negara pecahan es tersebut.

Umumnya terdapat dua langkah yang biasa ditempuh oleh lulusan strata satu (S1) di Kanada. Pada model pertama, mahasiswa S1 rata-rata menyelesaikan jenjang S1 selama empat tahun. Setelah itu, mereka mengikuti profesi guru selama satu hingga dua tahun. Untuk pilihan kedua, mahasiswa mengenyam studi selama lima tahun di universitas yang jurusannya menyertakan sertifikat keguruan.

Mahasiswa magang di fakultas syari’ah ini pun menuturkan bahwa gaji dan fasilitas guru di Toronto-Kanada menggiurkan. Jika di rupiahkan, guru memperoleh sekitar 1 milyar per tahunnya lengkap dengan tunjangan kesehatan. “Guru adalah salah satu profesi favorit,” ungkap pria yang kedua orang tuanya berprofesi sebagai guru SMA di KanadaPenulis: Dewi Nur Suci